PALEMBANG,PALPRES.COM- Pengembangan produk turunan kelapa sawit oleh Pondok Pesantren melalui UKMK berbasis sawit di wilayah Sumatera Selatan, merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerjasama dengan Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (PEBS FEB UI).
BPDPKS sebagai BLU, selain melaksanakan kegiatan promosi juga mempunyai tugas untuk menjalankan kebijakan Pemerintah dalam program pengembangan sawit berkelanjutan melalui penghimpunan, pengembangan, dan penyaluran dana sawit yang terpadu dan tepat guna, secara profesional dan akuntabel, untuk kepentingan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), penelitian dan pengembangan, peremajaan sawit rakyat, sarana dan prasarana, pemenuhan kebutuhan pangan, hilirisasi industri sawit, serta penyediaan dan pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN).
Kinerja BPDPKS didasarkan pada kemampuan menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana untuk memberikan dampak bagi peningkatan kinerja sektor sawit Indonesia.
Program Pengembangan Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Sebagai Program Pemberdayaan Ekonomi Daerah telah diluncurkan oleh Wakil Presiden RI dan Menteri Keuangan atas kerjasama antara BPDPKS dan PEBS FEB UI pada tanggal 1 Oktober 2020, dengan melibatkan Rektor Universitas Indonesia dan Gubernur dari 3 Provinsi, yaitu Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Mengenal Ponpes Al Haromain Semende Muara Enim, Lingkungan Asri yang Bikin Santri Betah
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pekebun sawit rakyat dari pondok pesantren melalui pengembangan UKMK berbasis sawit.
Berbagai rangkaian kegiatan awal telah dilaksanakan pada tahun 2020, yaitu pendataan awal pondok pesantren dan launching program, assessment dan seleksi pondok pesantren, bootcamp program pengembangan potensi santripreneur berbasis UKMK Sawit, monitoring pelaksanaan program, dan evaluasi pelaksanaan program di Provinsi Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.
Pada tahun 2023 ini, program berfokus pada upaya untuk mewujudkan mindset Go Global bagi para santripreneur dan fokus pada satu wilayah yaitu Provinsi Sumatera Selatan sehingga dapat dipantau lebih intensif dan menjadi percontohan bagi daerah lain nantinya.
Kegiatan Pengembangan Potensi Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Mengglobal perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap signifikansi perkebunan kelapa sawit sebagai produk yang mempunyai nilai strategis, khususnya bagi masyarakat di lingkungan pondok pesantren sehingga dapat dibawa ke level pasar global.
BACA JUGA:Beasiswa Santri Masih Dibuka, Gratis Kuliah Hingga Biaya Hidup, Begini Cara Daftar
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan citra nilai produk kelapa sawit, informasi pasar, memperluas pasar, meningkatkan investasi, dan/atau menumbuhkembangkan pusat pemasaran komoditas perkebunan khususnya di level global.
Hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk mempromosikan perkebunan kelapa sawit di lingkungan pondok pesantren.
Kegiatan Pengembangan Potensi Santripreneur Melalui UKMK Berbasis Sawit Mengglobal diharapkan dapat meningkatkan kemitraan antara UKMK bidang kelapa sawit dengan berbagai pihak, baik di hulu maupun di hilir kelapa sawit.
Dengan potensi lahan yang dimiliki oleh lingkungan pondok pesantren yang berbasis sawit, diharapkan dapat terjadi konsolidasi data lahan sawit.
BACA JUGA:Beasiswa Santri Berprestasi Dibuka Awal Juli, Kuotanya 1.000 Santri! Jangan Sampai Kelewatan Ya