MUSI RAWAS, PALPRES.COM- Pekerjaaan sebagai pemandi jenazah dibutuhkan keberanian dan kesabaran dalam melaksanakan tugasnya, tidak jarang salah satu pekerjaan mulia ini harus siap dengan resiko memandikan jenazah dalam bentuk sempurna dan tidak sempurna.
Pada konten berikut ini, kami akan mengangkat kisah salah seorang pemandi jenazah bernama Badrun (40), menceritakan pengalamannya selama 5 tahun sebagai pemandi jenazah di Rumah sakit milik Pemkab Musi Rawas yang terletak di Jalan Yos sudarso Kota Lubuklinggau.
Selama bekerja dirinya ditemani oleh satu rekannya untuk membantu proses pemandian jenazah biasanya pihak rumah sakit yang menghubunginya bila ada jenazah yang hendak dimandikan.
"Bisanya saya di bantu teman untuk memandikan jenazah, kalau ada job itu dari pihak rumah sakit yang menghubungi,"ucapnya.
BACA JUGA:Tak Kenal Libur, Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor Laksanakan Apel Pengecekan
Lanjutnya ia juga mengaku kebanyakan jenazah yang ia mandikan itu berasal dari luar daerah biasanya korban kecelakaan atau pun korban pembunuhan.
"Kebanyakan jenazah yang kita mandikan itu orang dari luar daerah biasanya korban kecelakaan dan tidak jarang juga korban pembunuhan,"ungkapnya.
Tidak sampai disitu ia juga menceritakan pengalaman mistis selama bekerja menjadi pemandi jenazah. Saat itu dirinya mendapatkan kerjaan untuk memandikan jenazah serangan pria korban kecelakaan kerja akibat tertimpa alat berat di sebuah proyek.
"Pengalaman mistis pernah beberapa kali saat memandikan jenazah korban kecelakaan kerja yang saat itu korban meninggal karena tertimpa alat berat," katanya.
BACA JUGA:Al Asma'i, Cendekiawan Muslim yang Berkontribusi Besar pada Ilmu Pengetahuan
Pada Malam itu dirinya mendapat telpon dari rumah sakit sekitar jam 21:45 WIB, untuk memandikan jenazah yang mana saat itu kondisi jenazah mengalami luka yang cukup para di kepala.
"Waktu itu rumah sakit nelpon katanya ada job memandikan jenazah korban kecelakaan,"tuturnya.
Malam itu saat memandikan tidak ada yang aneh dan proses pemandian jenazah pun berlangsung lancar hanya saja pada saat ingin membersihkan kaki jenazah terdapat cincin batu yang melingkar di jari kaki jenazah dikarenakan jenazah harus di bungkus kafan akhirnya cincin batu itu harus di lepas dan diberikan kepada pihak rumah sakit umun diserahkan kepada keluarga.
"Awalnya saat memandikan jenazah tidak ada yang aneh namun ketika kami hendak membersihkan kaki jenazah ada cincin di jarinya karena jenazah langsung ingin di bungkus kafan jadi cincin terpaksa kami lepas dan kami titipkan ke pihak rumah sakit," ungkapnya.
BACA JUGA:2 Bansos Tunai dan Pangan Cair Serentak untuk 2 Kategori KPM Ini, Cek Jadwal Pencairannya