Suatu ketika Khadijah mendengar kabar tentang seseorang bernama Muhammad bin Abdullah yang berakhlak mulia, jujur, dan terpercaya.
Kabar tersebut membuat Khadijah heran, sebab saat itu jarang sekali ada seorang laki-laki memiliki sifat sedemikian mulia.
Ia pun mengirim seseorang untuk menawarkan kerja sama dagang menuju Syam dengan Nabi Muhammad SAW.
Dengan sifat Nabi Muhammad SAW, Khadijah mempercayakan untuk memberikan barang kualitas terbaik, yang tidak ia percayakan kepada pedagang lainnya.
BACA JUGA:Segera Cairkan Pinjaman Akulaku ke Saldo OVO, Limit Bisa Rp15 Juta, Caranya Begini!
Ketika Khadijah dan Muhammad bin Abdullah telah sepakat bekerja sama, Khadijah membawa budak laki-laki bernama Maisaroh untuk membawa barang dagangan itu hingga ke Syam.
Di daerah Romawi itu, Muhammad bin Abdullah berteduh di bawah sebuah pohon tak jauh dari sebuah kuil milik seorang pendeta.
Kepada Maisaroh, pendeta berkata bahwa tidak ada yang berstirahat di bawa pohon itu kecuali seorang Nabi.
Si pendeta meyakini suatu saat Muhammad bin Abdullah akan menjadi seorang Nabi, dan perkiraan si pendeta ternyata benar adanya.
BACA JUGA:Ingin Teras Rumah Minimalismu Bernuansa Santai? Cukup Beri Sentuhan Benda Ini
Ketika tiba di Mekah, beliau menjumpai Khadijah dengan hasil keuntungan dagangannya. Kemudian Khadijah membeli barang bawaan Nabi Muhammad SAW.
Beliau pun mendapatkan untung berkali lipat.
Semula, Khadijah menutup hati kepada laki-laki, setelah dua pernikahan sebelumnya kandas.
Pertama ia menikah dengan Atiq bin A’id al-Makhzumi, namun suaminya itu meninggal dunia.
BACA JUGA:3 Batu Akik Ini Pancarkan Kekuatan Magis, Wajar Jadi Buruan Para Kolektor Permata
Pernikahan yang keduanya juga kandas setelah suaminya Abu Halah bin Nabbasy at-Tamimi, juga meninggal.