Ummu Sulaim tak pernah mendustai atas apa yang ucapkan serta berhasil menjadi ibu bagi Anas sehingga menjadikan Anas sebagai sosok yang mulia di zamannya.
Dengan bimbingan Ummu Sulaim, Anas diserahkan kepada Rasulullah SAW dan menjadi sosok pelayan serta anggota keluarga bagi Baginda Rasul.
Kepribadian baik Ummu Sulaim dan Anas itu menjadi teladan bagi banyak orang, termasuk Abu Thalhah, seorang pedagang kaya raya.
Abu Thalhah sangat mengagumi dan menghormati Ummu Sulaim. Bahkan, ia meminta izin untuk menikahi perempuan mulia ini. Namun sayangnya, permintaan tersebut ditolak oleh Ummu Sulaim sambil berkata,
“Aku tidak bisa menikah dengan seseorang yang tidak beriman. Tidak tahukah kamu, Abu Thalhah, bahwa berhala yang kalian sembah itu dibuat oleh seorang tukang patung dari keluarga tertentu.
Jika kalian menyalakan api di hadapannya, pasti api itu akan membakarnya.”
“Engkau tidak seharusnya ditolak, Abu Thalhah. Namun sayangnya, engkau adalah seorang kafir, sementara aku adalah seorang muslimah. Tidak pamtas bagi kita untuk menikah.
Aku tidak berniat menerima harta atau kekayaan darimu. Yang aku harapkan hanyalah penerimaan Islam dari dirimu,” tambah Ummu Sulaim.
BACA JUGA:5 Perguruan Tinggi dengan Jurusan Filsafat Terbaik di Indonesia, Kampus TOP QS WUR 2024 Jawaranya
Mendengar jawaban Ummu Sulaim, patahlah hati Abu Thalhah, tetapi dia juga sadar bahwa perempuan itu bukanlah sosok yang silau harta, tahta, maupun rupa.
Ummu Sulaim benar-benar seorang perempuan yang indah rupanya, santun perilakunya, dan mulia akhlaknya.
Setelah mendapat penolakan itu, Abu Thalhah pun mendatangi Rasulullah SAW dengan penuh semangat dan kesungguhan.
Saat itulah Abu Thalhah memutuskan masuk islam.
Sehingga, dengan penuh kegembiraan pula, Rasulullah menyampaikan kabar tersebut kepada para sahabat,