Sahl menolak permintaan itu. Sang penguasa kemudian mengatakan, “Jika kamu enggan, cukup ucapkan semoga Allah melaknat Abu Thurab!’
Sahl menjawab, “Tidak ada nama yang lebih disayangi oleh Ali daripada Abu Thurab. Bahkan, dia sangat gembira saat dipanggil dengan nama itu!”
Sang penguasa berkata, “Jika begitu, beritahukan padaku bagaimana ceritanya sampai Ali dipanggil Abu Thurab.”
Maka, Sahl pun menceritakan, bahwa saat itu, Rasulullah datang ke rumah Fatimah tetapi Ali sedang tidak ada di rumah.
BACA JUGA:5 Kota dengan Gedung Pencakar Langit Terbanyak di Dunia, Ada yang Jumlahnya Mencapai 1000 Unit Lho
Baginda Rasulullah pun bertanya, “Kemana putera pamanmu?”
Fatimah menjawab, “Di antara kami sedang terjadi sesuatu hingga membuat dia marah kepadaku, lalu dia pergi dan memilih untuk tidak tidur siang di rumah.”
Lantas, Rasulullah berkata kepada salah seorang sahabatnya, “Tolong carilah dia!”
Tak lama kemudian sahabat itu kembali dan menyampaikan, “Wahai Rasulullah, Ali sedang di masjid dan dia tidur di sana.”
BACA JUGA:6 Kampus QS WUR 2024 dengan Jurusan Arsitektur Terbaik di Indonesia, Berapa Kisaran Biayanya?
Lalu, Rasulullah pun bergegas ke masjid menghampiri Ali.
Sesampainya di sana, Rasulullah melihat Ali sedang berbaring dengan kain selendangnya yang jatuh di sisinya.
Kain tersebut membuat Sang Ali tertutupi debu yang kemudian dibersihkan Rasulullah dengan sentuhan lembut sambil bersabda,
‘Wahai Abu Thurab, tolong bangunlah. Wahai Abu Thurab, bangunlah...’
BACA JUGA:Berapa Biaya Kuliah Kebidanan Dari Awal Hingga Selesai di Kampus Terbaik QS WUR 2024? Simak Nih!
Rasulullah memanggil Ali dengan sapaan itu, Abu Thurab, yang berarti seseorang yang diselimuti thurab (debu).*