Kisah Zubair bin Awwam, Sepupu Rasulullah dengan Utangnya yang Membawa Berkah, Kok Bisa?

Minggu 27-08-2023,02:17 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Trisno Rusli

Maka beliau meminta izin kepada para menitip agar uang tersebut menjadi transaksi utang yang membuat uang-uang tersebut sebagai utang milik Zubair.

Uang-uang itu Zubair dikelola dengan dibelikannya aset berupa tanah dan rumah di beberapa tempat.

Setelah menjelaskan jumlah utang kepada putranya, Zubair mewasiatkan sepertiga aset setelah dibayar utang akan dihadiahkan kepada putra dan putrinya.

BACA JUGA:5 Jurusan Tersulit tapi Miliki Prospek Kerja Menjanjikan, Ada di Kampus QS WUR 2024, Tertarik?

Nah, ketika Zubair telah meninggal dunia, maka Abdullah berusaha keras untuk menjual aset-aset pemberian sang ayah agar bisa membayar utang itu.

Ada tiga hal yang dilakukan Abdullah bin Zubair saat itu, yakni mengumumkan bahwa dirinya adalah si penjamin, kemudian menjual aset-aset, dan menenangkan para ahli waris lain bahwa hak mereka akan dibayar setelah urusan selesai.

Namun, diluar dugaan, aset yang terjual mencapai nilai Rp50 juta lebih. Nilai itu hampir mencapai 25 kali lipat dari utang yang dimiliki sang ayah.

Akhirnya dengan singkat, utang-utang tersebut dibayarkan dengan baik.

BACA JUGA:5 Jurusan Idaman Bank Indonesia Tersedia di Kampus QS WUR 2024, Mau Tau?

Usai urusan selesai, para ahli waris dari Zubair pun langsung mendesak agar jatah warisan mereka segera dibagikan.

Tetapi, ketika itu, Abdullah menolak dan mengatakan,

“Aku tidak akan membagikan warisan ini sebelum aku umumkan ke seluruh jamaah haji untuk empat periode.”

Setelah menunaikan wasiat yaitu membayar sepertiga harta warisan untuk anak-anak Abdullah atau cucu-cucu Zubair dan hasil penjualan itu dikembalikan ke ahli waris.

BACA JUGA:11 Kampus Miliki Rumah Sakit, Pelayanan Terbaik Ada di Kampus TOP QS WUR 2024, Ada Kampus Swasta?

Imam Bukhari juga menyebutkan bahwa keempat istri Zubair mendapatkan warisan sebesar Rp1,2 juta selain kekayaan yang beliau tinggalkan setelah wafat.

Dari kisah ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita harus bersikap sabar apalagi mengenai persoalan uang dan pembagian warisan.

Kategori :