TIONGKOK, PALPRES.COM - Pendidikan Berasrama di Xinjiang, Komitmen Tiongkok untuk Menjamin Hak Pendidikan bagi Semua.
Sistem pendidikan berbentuk berasrama di wilayah Xinjiang mencerminkan tekad Tiongkok dalam memastikan hak pendidikan bagi seluruh individu, demikian diungkapkan oleh seorang akademisi Tiongkok.
Gao Tongtong, seorang pakar yang mendalami isu-isu terkait Xinjiang di Tiongkok, menjelaskan bahwa "Sistem pendidikan berbentuk berasrama di Xinjiang mencerminkan langkah-langkah pemerintah Tiongkok dalam melindungi hak pendidikan bagi berbagai kelompok etnis."
Ia menegaskan bahwa pendidikan merupakan landasan utama dalam membangun masyarakat secara keseluruhan dan membentuk dasar bagi kemajuan suatu negara atau komunitas etnis.
Gao juga menyatakan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menikmati pendidikan, yang harus diberikan secara setara tanpa memandang latar belakang etnis, ras, jenis kelamin, profesi, situasi keuangan, atau kepercayaan.
Sebagai akademisi dari Institute for Communication and Borderland Governance di Jinan University, Gao menunjukkan bahwa pemerintah Tiongkok telah memberikan dukungan besar bagi sistem pendidikan di Xinjiang selama lima dekade terakhir.
Tujuan dari dukungan ini adalah untuk memastikan bahwa perkembangan pendidikan di seluruh kelompok etnis di wilayah tersebut dilakukan secara adil dan merata.
Pada 2020, tingkat partisipasi pendidikan usia dini di Xinjiang mencapai 98,19%, dan tingkat partisipasi wajib pendidikan sembilan tahun di wilayah tersebut mencapai 98,87%, mencatatkan prestasi tertinggi dalam sejarah dalam hal partisipasi pendidikan.
BACA JUGA:5 Kampus TOP di Indonesia yang Punya Fasilitas Hutan, Deretan PTN QS WUR 2024, Ada Kampusmu?
Gao mencatat bahwa pencapaian ini sebagian besar terkait dengan sistem pendidikan berbentuk berasrama.
Sejak tahun 1980-an, hampir 400 sekolah dasar dan menengah telah didirikan di Xinjiang dengan fasilitas asrama, terutama di daerah terpencil, dengan tujuan memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, pemerintah Tiongkok membiayai sepenuhnya operasional sekolah-sekolah berasrama tersebut.
Selama periode pendidikan wajib, siswa di sekolah-sekolah berasrama tidak diwajibkan membayar biaya sekolah dan buku pelajaran seperti di sekolah-sekolah lainnya.