Hal tersebut tidak terjadi lagi, sejak beroperasinya tol Palindra tahun 2019.
Dari butuh waktu 2 jam lebih, kini dari Palembang ke Indralaya atau sebaliknya hanya butuh waktu 15 menit saja.
Efek lain dari hadirnya jalan tol, yakni Jalintim menjadi lengang.
Buntutnya, para pedagang di Jalintim banyak gulung tikar.
BACA JUGA:Cek Saldo Bansos PKH Juli-Agustus Cair Hari Ini, Balita dan Ibu Hamil Terima Rp500 Ribu
Bahkan sekelas Rumah Makan (RM) Sederhana pun terpaksa menutup usahanya.
Solusi Karhutla
Sementara itu, lahan sebelum dibangun jalan tol umumnya lahan mati.
Berupa rawa-rawa disaat musim kemarau, yang menjadi langganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
BACA JUGA:Ini Perbedaan Tol Palindra dan Simpang Indra-Prabu, Jangan Salah Ya!
Pihak kontraktor pembangunan jalan tol pun berpikir keras membangun jalan dari lahan rawa-rawa tersebut,
PT HK, berhasil menerapkan salah satu metode soil improvement pertama yang diterapkan di Indonesia yang disebut Vacuum Consolidation Method (VCM).
Penerapan teknologi VCM dapat membuat kadar air dan udara dalam tanah akan berkurang, sehingga tanah akan lebih mudah turun dan padat.
Keunggulan penggunaan teknologi VCM ini selain menghemat sumber daya dengan meminimalisir alat berat, teknologi VCM ini juga meminimalisir lereng yang tidak stabil.
BACA JUGA:Unik dan Menarik, Yogyakarta Punya Bermacam Sebutan Hingga Pusaka Penangkal Wabah
Tak kalah penting, teknologi ini merupakan teknologi yang ramah lingkungan.