Pernyataan yang di luar perkiraan mereka dan tentunya mengejutkan bahwa sang putri ternyata menerima kepada pengantar daripada pelamarnya.
Sebuah perasaan campur aduk ketika cinta dan persaudaraan bergejolak berebut tempat di hati seorang perempuan.
Bayangkan perasaan Salman yang sebentuk malu yang membuncah dan bertemu gelombang kesadaran.
BACA JUGA:4 Batu Akik yang Memikat Hati, Warna yang Eksotis hingga Miliki Kekuatan Mistis
Bagaimanapun Salman memang tidak memiliki hak apapun atas orang yang sangat beliau cintai.
Namun, setelah itu justru jawaban dari Salman yang lebih di luar dugaan.
”Allahu Akbar!” takbir Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan ini akan aku alihkan kepadamu, Abu Darda’. Maka aku bersiap menjadi saksi dalam pernikahan kalian!”
Sungguh luasnya hati hati Salman Al Farisi yang sangat memahami bahwa sebesar apapun cinta kepada seorang perempuan, tidaklah harus selalu berakhir dengan memiliki.
BACA JUGA:Kota Ini Singapuranya Indonesia, Banyak Pantai yang Indah, dan Kaya Pusat Perbelanjaan
Beliau pun sangat mengerti akan arti persahabatan sejati, terutama dirinya telah lama dipersaudarakan dengan Abu Darda’.
Maka dengan keikhlasan hatinya, Salman turut berbahagia atas rezeki saudaranya, bukan haknya untuk merasa dengki atas nikmat yang diterima saudaranya.
“Tidaklah seseorang dari kalian yang sempurna imannya, hingga dapat mencintai untuk saudaranya sesuatu yang dicintai pula untuk dirinya.” [HR Bukhari]*