Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim yang Paling Perpengaruh di Eropa

Senin 04-09-2023,10:08 WIB
Reporter : Hendra Djamal
Editor : Sulis Utomo

Ayahnya bernama Ahmad Ibn Muhammad (487-563 H). 

Orangtuanya ini merupakan seorang faqih terkemuka dan juga pernah menjabat sebagai Qadhi di Kordova.

Tidak hanya ayahnya, kakeknya yang bernama Muhammad bin Ahmad bin Rusyd al-Miliki adalah seorang faqih bermadzhab Maliki dan Hafizh. 

Beliau merupakan orang terkemuka pada zamannya yang pernah menjabat sebagai Aadhi Al-qudhah (semacam hakim agung) untuk seluruh Andalusia. 

BACA JUGA:Honda BeAT Kalah Jauh, New Yamaha Vega Matic 125 Dibanderol Rp14 Jutaan

Nama “Ibnu Rusyd” dalam bahasa di dunia barat ditulis dan diucapkan bermacam-macam.

Seperti Ibin-Rosdin, Fillius Rosadis, Ibn Rusid, Ben Raxid, Ibn-Ruschod, Ben Resched, Aben-Rassd, Aben Rois, Aben-Rasd, Aben-Rust, Avenrosd, dan lain-lain. 

Dari kesekian banyak nama, yang sangat terkenal dan biasa dipergunakan untuk menyebut Ibnu Rusyd adalah “Averroes”.

Ibnu Rusyd merupakan filsuf yang paling berpengaruh di Eropa. 

BACA JUGA:Harga Yamaha Maxi Series Belum Ada Kenaikan, Berikut Daftarnya Per September 2023

Hal ini terutama terhadap Skolastik Latin lebih lebih besar daripada Ibnu Sina (Avicenna). 

Ia berpengaruh di Eropa disebabkan hasil tulisannya tentang filsafat Aristoteles. 

Eropa dapat mengenal Aristoteles lebih banyak berkat tulisannya tersebut.  

Ia juga ternyata meriwayatkan hadis dan mnghafal Al Muwaththa’, karya Imam Malik atas bimbingan ayahnya. 

BACA JUGA:KPM Wilayah Ini Terima Uang Rp400.000 dari Bansos BPNT Juli-Agustus 2023

Saat Ibnu Rusyd remaja, ia berniat untuk keluar dari dari lingkar keluarganya dalam menuntut ilmu. 

Kategori :