Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN Bersatu dalam Mempererat Kolaborasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Senin 04-09-2023,16:33 WIB
Reporter : Silvi
Editor : Silvi

Pertemuan ini juga mengeksplorasi upaya percepatan pembiayaan untuk mewujudkan ekonomi beremisi karbon rendah di ASEAN. Selain itu, pembahasan mencakup ASEAN Sustainable Finance Taxonomy Version 2, yang bertujuan mencerminkan transisi ekonomi yang adil, terjangkau, dan berkelanjutan di kawasan ini.

ASEAN Finance Process 2023 juga menitikberatkan kolaborasi lintas-sektor dengan menggabungkan inisiatif sektor Keuangan, Kesehatan, dan Ketahanan Pangan. 

Para menteri keuangan dan kesehatan membahas berbagai aspek pencegahan pandemi, kesiapan, serta respons terhadap permasalahan pendanaan. 

Sejalan dengan tujuan memperkuat ketahanan pangan, ASEAN akan memfokuskan upaya pada kebijakan pangan, peningkatan aksesibilitas, dukungan finansial bagi UMKM, dan fasilitas perdagangan.

BACA JUGA:Inflasi Terkendali, Bank Indonesia Pertahankan B17DRR Sebesar 5,75 Persen

Dari perspektif moneter, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyoroti komitmen ASEAN untuk mengintegrasikan sistem transaksi mata uang lokal melalui inisiatif Local Currency Transaction (LCT) dan Regional Payment Connectivity (RPC), yang telah mendapatkan dukungan kuat dalam KTT ASEAN 2023 pada bulan Mei.

Selain itu, berbagai topik terkait bank sentral turut dibahas, termasuk upaya untuk mengoptimalkan kebijakan makroekonomi, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan, mendorong digitalisasi, reformasi struktural, dan promosi pembiayaan berkelanjutan. 

Pembahasan tentang ASEAN Local Currency Transaction Framework dan Regional Payment Connectivity juga bertujuan untuk meningkatkan integrasi ekonomi regional yang lebih erat.

Pertemuan AFMGM ini mencerminkan tekad ASEAN untuk bekerja sama secara lebih erat dalam menghadapi tantangan global dan memajukan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kawasan ini.*

Kategori :