Namun dia merasa ada yang janggal, karena laki-laki itu tidak pernah mau memberitahu namanya.
Setiap Abdullah bertanya selalu dielakkannya, sehingga di satu waktu, Abdullah benar-benar menanyakan nama laki-laki itu.
“Namami siapa, wahai Fulan?” tanya Abdullah.
BACA JUGA:10 Jurusan Favorit di Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun Depan Bakal Lebih Ketat?
“Paman, kau tidak perlu tahu siapa namaku,” jawabnya.
“Kalau begitu, jangan pernah menolongku lagi. Aku tidak menerima pertolongan orang yang tidak aku kenal,” kata Abdullah dengan sedikit mendesak.
Mendengar perkataan Abdullah, laki-laki itu merasa bingung, karena dia ingin selalu mendampingi Abdullah.
“Baiklah, aku beri tahu siapa aku. Sejujurnya, aku merupakan iblis,” kata lelaki itu.
BACA JUGA:10 Jurusan Favorit di Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun Depan Bakal Lebih Ketat?
“Kenapa kau menolongku ke masjid? Bukannya tugasmu adalah menghalangi kebaikan manusia?” tanya Abdullah setelah terkejut.
“Apakah kau masih ingat ketika pertama kali terjatuh menuju masjid dan kepalany berdarah?” tanya iblis.
“Ya, aku masih sangat ingat,” jawab Abdullah.
“Saat itu, aku mendengar malaikat berucap bahwa setengah dosamu telah digugurkan karena hal itu.
BACA JUGA:Brand Fashion Indonesia Tampil di Rakuten Fashion Week SS2024 di Tokyo
Aku tidak akan membuatmu terjatuh lagi sampai semua dosa-dosamu tergugurkan.”
Abdullah semakin terkejut dengan penurutan sang laki-laki yang menolongnya yang ternyata iblis itu.