Oleh karenanya ia datang kepada Nabi Muhammad SAW, dan meminta Nabi untuk mengundang orang-orang terpandang dari orang-orang Yahudi.
Saat pertemuan tersebut, Abdullah meminta Rasulullah SAW untuk menyembunyikannya terlebih dahulu.
Karena ia ingin melihat pendapat mereka tentang dirinya sebelum dan sesudah mereka mengetahui soal keislamannya.
Rasulullah SAW pun mengundang orang-orang Yahudi yang terpandang ke rumahnya, dan Abdullah bersembunyi di salah satu ruangan.
Kemudian Rasulullah SAW mengenalkan mereka tentang agama Islam, dan membuka kesempatan bagi mereka untuk masuk Islam.
Namun orang-orang Yahudi justru mendebat Rasulullah SAW.
Ketika Rasulullah SAW melihat mereka tidak memiliki kecenderungan terhadap Islam, beliau bertanya kepada mereka, bagaimana status Al Husayn ibn Sailam (nama asli Abdullah bin Salam).
Kemudian mereka menjawab bahwa Al Husayn merupakan Sayyid (pemimpin) dan juga Rabbi mereka dan putra dari Sayyid mereka.
BACA JUGA:Cukup 5 Menit, Saldo DANA Gratis Rp120.000 Langsung Mengucur Deras ke E-Wallet Kamu
Kemudian, ketika Rasululllah SAW menayakan tanggapan mereka bila pemuka agama mereka masuk Islam, mereka berharap itu tidak terjadi.
Kemudian Abdullah bin Salam keluar dari tempat persembunyiannya dan mengatakan sebenarnya bahwa ia telah memeluk Islam, karena telah menemukan kenabian Muhammad SAW dan mencocokkan informasi yang ia dapat dalam Taurat.
Namun para petinggi Yahudi justru menganggap Abdullah pendusta, seburuk-buruk manusia, dan tidak berguna.
Mereka pun pergi dengan kemarahan yang memuncak.
Hal itu diabadikan Allah SWT dalam Al-Qur'an, pada Surat Al-Ahqaf Ayat 10 yang berbunyi: