2. Perang Basosok atau Perang Frontal
Perang basosok dengan Belanda itu merenggut 7 ribu jiwa dimakamkan di sejumlah tempat seperti Dusun Kampung Budi Jorong, pakan Senayan kamamodia beberapa pimpinan perang Kamal seperti garang datua, palindi karimudo, dan Sumin serta lain-lain ditangkap tentara Belanda keesokan harinya mereka ditahan di Padang, Magelang, Makassar dan Batavia.
3. Perang Manggopo
Jarang sekali orang mengetahui eksitensi pernah manggopo yang digerakkan oleh Siti Manggopoh atau lebih dikenal dengan julukan singa betina.
BACA JUGA:Berjarak 100,5 Km dari Kota Padang, Tempat Ini jadi Ikon Wisata Budaya di Sumatera Barat
Perang manggopo sangat erat kaitanya dengan perangkanan yang sama-sama berjuang menghadapi pajak dan belasting yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda.
Saksi dari perlawanan ini adalah Masjid Siti manggopoh yang ada di Nagari Kabupaten Agam.
Perempuan yang berjuluk singa betina ini marah ketika Belanda mengeluarkan peraturan pajak pada tanah yang dimiliki secara turun temurun.
Ini jelas sangat bertentangan dengan adat Minangkabau sekaligus menginjak-injak harga diri orang Minangkabau.
BACA JUGA:3 Daerah Paling Sejuk di Sumatera Barat, Suhunya Ada yang Mencapai 10 Derajat Celcius
Peraturan tersebut yang diumumkan pada bulan Maret 1908 yang memaksa rakyat menanam tanaman yang diperintahkan oleh pemerintah atau tanam paksa.
Perang ini berawal dari Kamang kemudian merambah hingga ke manggopo.
Siti bersama para pemuda lokal membentuk semacam dewan perjuangan yang beranggotakan 14 orang dalam serangan itu 53 serdadu Belanda tewas.
Nah itulah, 3 sejarah perang besar yang pernah terjadi di Sumatera Barat.*