Tak sampai di situ, produk anyaman itu juga akhirnya terdengar hingga ke Arab sehingga membuat pengerajin harus membuat 200 tempat kue dalam sekali pengiriman.
BACA JUGA:Jangan Sampai Hangus, Ayo Ambil Dana Bansos PKH Rp750 Ribu dan BPNT Rp600 Ribu Sebelum Tanggal Ini
Dari sana, penghasilan yang didapatkan warga Gintangan mencapai 190 juta.
2. Kudus
Selanjutnya, ada daerah dari Provinsi Jawa Tengah yang juga berhasil memproduksi anyaman dalam jumlah besar.
Salah satu daerah di Kudus Jawa Tengah, yaitu Desa Sembaturagung menjadi sentra tas anyaman yang terbuat dari bahan daur ulang.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Inginkan Pemain Asal Belanda Ini? Opsi Tepat Untuk Lini Serang Timnas Indonesia
BACA JUGA:Benarkah Perkutut Katuranggan Buntel Mayit Pembawa Sial? Cek Faktanya di Sini
Meskipun demikian, Desa Sembaturagung selalu memproduksinya dengan hasil yang premium sehingga dapat diekspor sampai ke luar daerah.
Warga desa ini membuat sekitar 200 buah tas anyaman yang harganya dipatok mulai dari 25 ribu hingga 250 ribu sesuai ukuran dan bentuk permintaan pelanggan.
3. Tangerang
Meskipun jaraknya dekat dengan daerah perkotaan yang sangat modern, ternyata Tangerang termasuk sebagai daerah penghasil anyaman terbaik di Indonesia.
BACA JUGA:Pemkab OKI Cetak Generasi Qurani Sejak Dini, 331 Santri Khataman Al-quran
Terkenal dengan topi bambunya, Tangerang memiliki produksi anyaman dengan kualitas yang juara karena bearagam topi yang dibuatnya sejak dulu.