Salah satu masalahnya adalah penggunaan kincir angin yang terkenal di negara ini yang digunakan untuk mengeringkan lahan gambut, jenis tanah basah yang menyerap karbon dalam bentuk bahan organik yang membentuk gambut.
Proses pengeringan lahan gambut ini menyebabkan penurunan permukaan tanah dengan tingkat maksimum sebesar 3 inci (8 cm) per tahun.
BACA JUGA:Warga Jambi Wajib Tau! Cek Asal Kendaraan Cukup Lihat Kode Belakang Plat Nomornya
Selain itu, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kenaikan permukaan air laut yang diproyeksikan akan mencapai 5-18 inci (14-47 cm) pada tahun 2050.
5. Pantai Virginia, Virginia, AS
Pantai Virginia terletak di muara Teluk Chesapeake yang merupakan kota pantai di pesisir timur Amerika Serikat yang mengalami penurunan permukaan tanah paling cepat.
Hal ini disebabkan oleh gabungan berbagai masalah, seperti yang terjadi di Houston, yang melibatkan penurunan tanah akibat eksploitasi berlebihan air tanah, serta masalah serupa yang terjadi di New York.
BACA JUGA:Tak Dipungkiri Kualitas Suara Emas Suku Batak, Ada 4 Faktor Pendukungnya Apa Saja Yaaa?
Selain itu, ada juga pemukiman kembali tanah yang sebelumnya tertutup oleh lapisan es purba yang ikut berkontribusi pada penurunan permukaan tanah.
Dalam menghadapi ancaman kenaikan permukaan laut yang semakin tinggi, para ilmuwan meramalkan bahwa air di Virginia Beach diperkirakan akan meningkat hingga dua kaki (sekitar 60 cm) pada tahun 2050.
6. Bangkok, Thailand
Ibu kota Thailand ini merupakan tempat tinggal bagi lebih dari 10 juta orang, tetapi sayangnya banjir menjadi masalah besar di kota ini.
Terletak di muara delta Sungai Chao Phraya, Bangkok sejarahnya mencerminkan hubungannya yang erat dengan air, dengan kanal-kanal di jalanan, pasar terapung, dan rumah-rumah panggung yang menjadi pemandangan umum sekitar 50 tahun yang lalu.
Tetapi zaman modern telah membawa perubahan dengan jalan-jalan aspal dan gedung-gedung tinggi yang mirip dengan kota besar lainnya di seluruh dunia.
Bangunan-bangunan berat di Bangkok dibangun di atas tanah liat yang sangat mudah dipadatkan, yang menjadi salah satu penyebab tenggelamnya bangunan tersebut.
Selain itu, penyebab lainnya adalah eksploitasi berlebihan terhadap sumber air tanah.