Bank Indonesia Dorong Penggunaan Mata Uang Lokal dalam Perdagangan Antar Negara

Sabtu 30-09-2023,11:10 WIB
Reporter : Bethanica
Editor : Bethanica

Sementara  itu, dengan Singapura dan Korea Selatan telah diperoleh kesepakatan bersama untuk membangun kerangka implementasi kerja sama LCT dengan Indonesia. 

LCT sebagai mekanisme transaksi bilateral antara pelaku dengan mitra menggunakan mata uang setempat dalam bertransaksi, dalam hal ini Yuan (CNY) maupun Rupiah (Rp). 

Dengan kata lain transaksi LCT dapat menurunkan dependensi terhadap mata uang asing lainnya. 

Saat ini LCT Indonesia Tiongkok yang inisiasinya telah dimulai sejak tahun 2017 telah melibatkan 16 bank di Indonesia dan 8 bank di Tiongkok. 

BACA JUGA:5 Fakta Unik Universitas Padjadjaran, Miliki Nama Institusi dari Nama Kerajaan Sunda Hingga Toga Wisuda Unik

Kinerja LCT Indonesia-Tiongkok 2 tahun terakhir menunjukkan perkembangan positif baik dari segi volume maupun jumlah pengguna. 

Untuk mengoptimalisasinya, dalam kegiatan kampanye LCT di Tiongkok ini Gubernur BI mendorong komitmen pimpinan bank dan pelaku usaha untuk meningkatkan utilisasi LCT ke depan. 

Di kesempatan yang sama, terdapat kurasi proyek clean and clear (CnC) Indonesia yang ditawarkan bagi investor Tiongkok. 

Terdapat 4 fokus sektor yang diminati investor Tiongkok yaitu energi terbarukan, proyek di kawasan IKN, infrastruktur transportasi dan industri kendaraan listrik. 

BACA JUGA:5 Kampus NU Terbaik di Indonesia versi Webometrics, Nomor 1 Bukan Universitas Islam Malang, Tapi

Berdasarkan hasil kurasi sejumlah pihak termasuk Bank Indonesia, terdapat 16 proyek terpilih dari seluruh Indonesia di antaranya proyek energi panas bumi, pengolahan limbah, pabrik karet, pengembangan komoditas kakao, proyek jalan tol, monorel, smelter hingga industri mesin elektrik untuk kendaraan listrik. 

Harapannya, kegiatan promosi investasi ini seara konkrit akan mewujudkan kemitraan yang saling menguntungkan antar dua negara. 

Dalam rangkaian kunjungan tersebut, BI dan People's Bank of China (PBOC)/Bank Sentral Tiongkok menyepakati kerja sama di area kebanksentralan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan Gubernur People's Bank of China, Pan Gongsheng pada 27 September 2023. 

Kerja sama ini meliputi kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, stabilitas keuangan dan sistem pembayaran, termasuk inovasi digital dalam sistem dan jasa pembayaran, kerangka pengaturan dan pengawasan dalam konteks anti pencucian uang/pemberantasan pendanaan terorisme, serta bidang lain yang disepakati. 

BACA JUGA:Tahun Depan Beroperasi, Proyek Gasifikasi Batu Bara di Sumatera Selatan Libatkan Perusahaan Asing!

Implementasi kerja sama akan dilaksanakan melalui dialog kebijakan, kerja sama teknis, pertukaran data/informasi, dan proyek bersama. 

Kategori :