PALEMBANG, PALPRES.COM- Berwisata ke Jakarta tak lengkap rasanya jika tidak memanjakan lidah dengan ‘Kue Rangi’, kuliner khas Betawi yang melegenda.
Kue rangi telah menjadi bagian dari budaya Betawi sejak lama dan disajikan pada upacara dan acara adat.
Nama ‘Rangi’ berasal dari kata dalam bahasa Betawi yang berarti berwarna-warni.
Terlihat pada tampilan kue Rangi yang memang memiliki berbagai macam warna cerah dan menarik.
Warna-warni yang tersebut biasanya berasal dari bahan-bahan alami seperti pandan, kelapa, dan daun suji.
BACA JUGA:Rasanya Bikin Gagal Move On! Inilah 3 Makanan Khas Pagar Alam Paling Enak dan Populer
BACA JUGA:Buat Kamu Si Pelupa, 5 Makanan Ini Bisa Bantu Tingkatkan Daya Ingat
Kue Rangi memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Betawi.
Konon katanya, kue ini pertama kali diperkenalkan oleh nenek moyang masyarakat Betawi pada zaman kolonial Belanda.
Pada masa itu, kue Rangi menjadi hidangan penutup yang populer di kalangan masyarakat Betawi dan menjadi favorit di acara pernikahan, syukuran, atau perayaan lainnya.
Terbuat dari campuran tepung tapioka (disebut tepung sagu oleh masyarakat Betawi), parutan daging kelapa, garam, dan air, yang kemudian dituangkan ke dalam cetakan logam khusus dan dipanggang di atas kompor kecil.
BACA JUGA:Rezeki Ibu-ibu Beli Sembako, BLT Rp400 Ribu Cair Oktober, Cek KKS Anda
BACA JUGA:Rezeki Awal Oktober! Bansos PKH Tahap 4 Kategori Lansia Cair, Cek Penerima Melalui Link Ini
Loyang cetakan kue rangi memiliki lubang bak baskom yang lebih kecil dibandingkan kue pukis. Dan kuenya dibiarkan saling menempel sehingga bentuknya mirip wafel.
Kue rangi memiliki tekstur yang renyah namun lembut dan kenyal, disajikan dengan olesan gula merah cair atau kuah gula kelapa yang dikentalkan dengan sedikit tepung kanji.
Resep kue rangi terbilang tidak berubah dari masa ke masa, namun banyaknya inovasi dan kreasi telah merubah sedikit penampilannya.
Beberapa variasi populer meliputi isian kacang hijau, durian, dan tambahan topping seperti keju parut atau meses yang menjadi daya tarik tersendiri.