JAKARTA, PALPRES.COM - Cendekiawan muslim satu ini bernama Al-Biruni atau nama lengkapnya adalah Abu Raihan Muhammad bin Ahmad al-Biruni.
Kota Hawarazm (sekarang Uzbekistan) di Asia Tengah merupakan tempat kelahirannya.
Ia lahir pada 4 September 973 Masehi dan ia meninggal pada 13 Desember 1048 di Ghazni.
Seperti dikutip oif.umsu.ac.id, nama “Al-Biruni” dalam bahasa Persia berarti “asing”.
BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Cair Serentak ke ATM Minggu Ini, Cek Penerima Bisa via HP!
Nama ini dipakai masyarakat Khawarazm ketika memanggil seseorang yang masih asing.
Sebagai seorang cendekiawan dan seorang ilmuwan, Al-Biruni telah banyak menyumbang pemikirannya dalam bidang matematika, filsafat, astronomi, astrologi, fisika, sejarah, geografi, kedokteran, farmasi, dan sastra.
Dengan keahliannya dalam berbagai bidang ini, maka para orientalis menyebut Al-Biruni sebagai Ptolemeus Arab.
Al-Biruni yang sangat dikenal di dunia bagian Timur maupun Barat ini, juga diakui sebagai peletak dasar teori-teori perhitungan segi tiga bola (hisab al-mutsallatsat atau trigonometri).
BACA JUGA:AKHIRNYA, SP2D Bansos PKH Turun, Uang Tunai Cair di KKS dan Kantor Pos
BACA JUGA: BLT PKH dan BPNT Cair! Dana Rp400.000 Segera Masuk ke Rening BRI, BNI, BSI, dan Mandiri
Meski sempat tinggal di Kota Khawarazm hingga umur 23 tahun, ia akhirnya ia pindah ke Jurjan (dekat Laut Kaspia di Asia Tengah), karena terjadinya gejolak politik, pada saat itu.
Di kota ini ia menetap selama 15 tahun, dan menyelesaikan satu karyanya yang berjudul “al-Atsar al-Baqiyyah ‘an al-Qurun al-Khaliyyah”.
Tulisan itu merupakan satu dari 150 karyanya.