Bayarnya hanya Rp5.000 saja.
Proses memasak menu-menu sayur di warung ini masih sangat tradisional.
Tidak ada kompor gas.
Semua masakan dimasak menggunakan tungku dan kayu bakar di dapur sederhana (pawonan).
BACA JUGA:Warung Terpencil di Grobogan, Buka Sendirian di Tengah Sawah, Anehnya Tetap Ramai
Dapurnya cukup luas.
Bisa memuat beberapa orang ibu-ibu dan sebagian bapak-bapak.
Mereka bahu membahu memasak menu aneka sayur.
Dapur sengaja dibuat terbuka.
BACA JUGA:Warung di Atas Gunung Sampah Bantargebang, Makanannya Penuh Lalat, Tapi Omzetnya Rp27 Juta Sebulan!
Dengan begitu, pengunjung bisa langsung melihat proses memasak.
Setiap tukang masak sibuk dengan bagiannya masing-masing.
Ada yang memasak nasi menggunakan dandang yang dalam.
Sekali masak bisa menghabiskan 7 kg beras.
Kalau beras habis, langsung dimasak lagi.
Ada juga beberapa sayur yang tersedia, seperti sayur lombok ijo tahu, sayur bening, sayur asem, tumis kangkung, sayur bening bayam oncom, sayur bobor, dan masih banyak lagi.