LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Dilansir dari plat form median online, cerita ini bermula ketika Khalifah Harun Al-Rasyid marah besar terhadap Abu Nawas yang tidak lain sahabat karibnya.
Khalifah Harun Al-Rasyid marah dan ingin menghukum Abu Nawas karena mendapat kabar bahwa sahabat karibnya tersebut sudah membuat fatwa tidak mau rukuk dan sujud dalam shalat, dan Abu Nawas sudah mengatakan bahwa Khalifah Harun Al-Rasyid suka memfitnah.
Sebagai manusia biasa yang memiliki emosi, Khalifah Harun Al-Rasyid pun terpancing emosi menerima kabar tersebut dan memerintahkan supaya Abu Nawas segera ditangkap dan layak dihukum pancung karena melanggar syariat Islam dan menyebar berita bohong.
Namun untungnya ada seorang pembantunya yang memberikan saran supaya Khalifah Harun Al-Rasyid untuk melakukan tabayyun terlebih dahulu kepada Abu Nawas.
BACA JUGA:Mengulik Pasar Loak Cinde Palembang, Pasar Kalangan Terbesar di Indonesia
Apa benar kamu berpendapat tidak perlu rukuk dan sujud dalam shalat, hai Abu Nawas?” Tanya Khalifah
“Benar, saudaraku,” jawab Abu Nawas dengan tenang.
Khalifah bertanya lagi dengan nada tinggi, “Apa benar kamu mengatakan kepada masyarakat bahwa aku seorang Khalifah yang suka memfitnah?” Abu Nawas kembali menjawab, “Benar, saudaraku”.
Khalifah kembali berteriak menggelegar, “Kamu pantas dihukum mati, kamu telah melanggar syariat Islam dan menyebar fitnah tentang khalifah,”
Abu Nawas pun tersenyum sambil berkata. ”Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap, kata-kataku dipelintir, seolah-olah aku berkata salah”.
BACA JUGA:Tekan Inflasi dan Stabilkan Harga, Pemkab Muba dan Bulog Kembali Lakukan Ini
Kemudian Khalifah berkata, “Maksudmu apa? Jangan membela diri, tadi kamu telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya.”
Abu Nawas pun berdiri dan menjelaskan dengan tenang, “Saudaraku, aku memang berkata tidak perlu rukuk dan sujud dalam shalat, tapi dalam shalat apa? Waktu itu aku sedang menjelaskan tata cara shalat jenazah yang memang tidak perlu rukuk dan sujud”.
“Terus, bagaimana soal aku yang suka memfitnah?” Tanya Khalifah lagi.
Dengan senyum, Abu Nawas menjawab, ”Kalau soal itu, aku lagi sedang menjelaskan tafsir ayat 28 surat Al-Anfal , yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu, sebagai seorang khalifah dan seorang ayah, anda sangat menyukai kekayaan dan anak-anak, berarti anda suka fitnah atau ujian.