Kisah Para Istri Nelayan Subang Bisa Datangkan Omzet Rp 1 Miliar Per Tahun
Istri Nelayan yang Bisa Menghasilkan Omzet Miliaran dari Produk Dikelolanya. -Istimewa-
SUBANG, PALPRES.COM- Ini kisah happy ending para istri nelayan dan nasib mujur ikan tengkek. Duet ini sukses mendatangkan berkah, omzet Rp1 miliar per tahun.
“Dulu, ikan tengkek tidak ada harganya. Bahkan, dianggap limbah oleh nelayan. Kalau dapat tengkek di laut, dijual murah,” kata Eka Mustika, pemilik UMKM Mustika Food.
Eka adalah satu dari 22 anggota KUW (Kelompok UMKM Wanita) Greenthink.
PHE ONWJ membina KUW Greenthink sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan.
BACA JUGA:Sinergi Hijau PHE ONWJ dan Warga Desa Cemara Kulon
BACA JUGA:Wartinah Perempuan Asal Karawang Mencuri Perhatian PHE ONWJ, Kok Bisa? Simak Penjelasannya
Seluruh anggota KUW Greenthink merupakan istri-istri nelayan di Kecamatan Cilamaya Girang, Blanakan, Subang.
Ikan tengkek kurang diminati konsumen. Tengkek dihindari lantaran anatomi tubuhnya yang penuh duri.
Permintaan pasar terhadap ikan tengkek tidak sebesar jenis ikan lain seperti tenggiri, tongkol, kakap, dan bandeng. Alhasil harga jual tengkek rendah.
Mengolah ikan tengkek pun punya tantangan tersendiri, karena kulitnya yang keras. Ikan ini memang bisa dibakar.
BACA JUGA:PHE ONWJ Ciptakan Inovasi NanoTek, Bagaimana Cara Kerjanya?
BACA JUGA:Inilah Teknologi PHE ONWJ untuk Kurangi Emisi dan Tingkatkan Kinerja Operasi
Seperti ikan etong atau ayam-ayam yang karakter kulitnya sama-sama keras.
Bedanya, ikan etong dan ayam-ayam lebih berdaging dengan sedikit duri.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
