Penyatuan kedua air sungai itu disebut Puyang Batu Kuning yang terletak di sungai Ayek Luko.
BACA JUGA:Saksi Bisu 3 Masa Kerajaan di Palembang, Inilah Makam Sabokingking
BACA JUGA:4 Suku dengan Biaya Pemakaman Termahal di Indonesia, Nomor 4 Termahal di Dunia
Menurut cerita Puyang Batu Kuning memiliki anak bernama:
Puyang Lubuk Genting yang makamnya ada di tempat yang berbeda yakni di pinggiran Sungai Musi.
Kedua, Puyang Sangan di hilir Sungai Musi.
Ketiga, Puyang Suko Badak atau dikenal dengan sebutan Puyang Batu Begantung. Konon katanya zaman dulu setiap batu yang ada di sungai Batu Begantung memiliki batu yang tergantung di bawah pohon besar.
BACA JUGA:Makam Keramat di Empat Lawang Ini Terus Meninggi, Berawal Kutukan Timpa Satu Desa
BACA JUGA:Ini Sosok Ulama Penesak Karismatik di Ogan Ilir, Makamnya Banyak Didatangi Penziarah
Keempat, Puyang Saimudo terletak di sungai Ayek Petai.
Konon katanya, puyang-puyang tersebut bertugas untuk menjaga tiga desa (Desa Talang Panjang, Desa Karang Are, dan Desa Padang Titiran) dari orang luar desa yang berniat jahat.
Puyang-puyang itu menjaga desa sampai mereka meninggal dunia.
Nah itulah sekilas cerita tentang makam keramat Puyang Batu Kuning.
BACA JUGA:Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit Ditemukan di Kalimantan, Ada Makam Islam dengan Tahun Caka
BACA JUGA:5 Wisata Religi di Jawa Tengah, Mulai dari Makam Ulama Wali Songo Hingga Pahlawan Emansipasi Wanita
Sebagai manusia, sudah selayaknya menganggap makam dari segi warisan budayanya, bukan dari unsur magisnya.