Googlebot versi smartphone itu diprioritaskan untuk menemukan halaman website versi mobile.
Menurut data status crawling Google, Googlebot smartphone mengambil peranan untuk menemukan situs paling besar di Search, yakni 63 persen.
Sehingga didapat kesimpulan jika situs web di Google Search yang tidak mobile friendly bakal sulit ditemukan oleh Googlebot smartphone.
BACA JUGA:Rilis Lagu Ketiga dari Album Golden, Berikut Lirik Lagu ‘Standing Next To You’- Jungkook BTS
BACA JUGA:Harta Karun Temuan Shin Tae-yong, Penyerang Ganas Timnas Indonesia Masa Depan?
Crawling dan indexing yang mengutamakan perangkat seluler merupakan sebuah perubahan besar bagi infrastruktur Google.
"Ini juga perubahan besar buat web publik.
Laman web seluler kini mesti selengkap versi desktop yang bersangkutan," tulis Mueller.
Tentunya, hanya dengan di-crawling dan di-indexing, situs web bisa diberi peringkat untuk permintaan pencarian yang paling relevan.
BACA JUGA:Personel Satbrimob Polda Sumsel Batalyon B Pelopor Rutin Laksanalan Olahraga Pagi
BACA JUGA:Pemula Harus Tahu! Ini Dia Ciri dan Mitos yang Dimiliki Perkutut Katuranggan Tunjung Biru
Sehingga dengan kata lain, tanpa di-crawling dan diindeks terlebih dahulu, sebuah situs web tidak akan diberi peringkat oleh Google.
Dengan demikiam, tidak ada peringkat sama dengan tidak ada lalu lintas pencarian, alias tidak akan muncul di hasil pencarian pengguna Google Search mobile.
Dengan peralihan yang dilakukan ke sistem "mobile-first indexing", Google juga akan menonaktifkan informasi crawler pengindeksan di halaman pengaturan di Search Console.
Karena informasi ini tidak lagi diperlukan karena semua situs web yang berfungsi pada perangkat seluler kini di-crawling dengan Googlebot smartphone.
BACA JUGA:Kado Jelang Akhir Jabatan, Bupati OKI Serahkan SK Pelepasan 2,2 Ribu Ha Kawasan Hutan untuk Rakyat