PALPRES.COM- Kali ini Palpres.com akan membahas tentang mitos dan tuah perkutut katuranggan sriwiti.
Bagi para penggemar perkutut lokal terutama bagi yang percaya pada katuranggan atau ciri mathi tentunya sudah tidak asing dengan katuranggan sriwiti.
Adapun keterangan sriwiti memiliki ciri khusus pada bagian lehernya yang panjang dan melengkung seperti ular kobra.
Sehingga perkutut ini juga sering disebut perkutut layar kobra ketika bertengger pada kayu di dalam sangkarnya dengan posisi tegak dengan kepala melengkung menyerupai ular kobra dan ekornya tegak lurus ke bawah.
BACA JUGA:Keistimewaan Perkutut Ini Terletak Pada Sayap, Diyakini Bisa Menolak Musibah dan Malapetaka
Perilakunya sangat tenang dan suka berdiam, lama di tangkringan dengan sorot mata tajam menatap kedepan.
Perkutut katuranggan sriwiti banyak di cari oleh para penggemar perkutut katuranggan.
Karena dipercaya sebagai salah satu burung perkutut yang memiliki keunikan atau kekuatan yang baik.
Bahkan konon perkutut ini bisa berubah menjadi ular pada waktu-waktu tertentu.
Untuk mengetahui tuah atau angsar pada perkutut katuranggan tentunya kita harus memahami dulu apa makna dan maksud dari katuranggan tersebut.
Sehingga kita bisa paham kenapa perkutut tersebut diyakini memiliki tuah.
Kepercayaan tentang perkutut katuranggan sriwiti yang konon bisa berubah menjadi ular.
Sebetulnya berkaitan dengan legenda Dewi Sri dan Raden Sadono yaitu kakak beradik yang dikutuk oleh ayahnya menjadi ular sawah dan burung Sriti atau burung walet.
Dalam tradisi masyarakat Jawa Dewi Sri dan Raden Sadono merupakan simbol kesuburan dan kemakmuran yang digambarkan dengan sepasang patung loroblonyo sebagai penggambaran dari kedua sosok tersebut.