Pada zaman dulu patung loroblonyo sering ditempatkan di depan sentong atau kamar tengah di dalam rumah adat Jawa atau rumah joglo.
Hal ini berhubungan dengan fungsi magis tertentu dari bilik rumah joglo tersebut patung loroblonyo diyakini sebagai penjelmaan dari pasangan harmonis Dewi Sri dan Raden Sadono sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran serta keharmonisan rumah tangga.
Dewi Sri merupakan simbolisasi ibu yang melahirkan kesuburan tanaman dan Raden Sadono melahirkan kepatutan, sandang, dan busana.
BACA JUGA:3 Jenis Perkutut Hitam dan Mitosnya, Pecinta Burung Perkutut Wajib Baca
Keduanya merupakan pasangan keseimbangan harmonis yang dilambangkan dengan Lingga dan Yoni.
Jadi perkutut katuranggan sriwiti merupakan simbol kesuburan dan kemakmuran.
Dari makna sriwiti itulah kemudian perkutut ini dipercaya memiliki Tuah untuk kesuburan, kemakmuran, dan keharmonisan rumah tangga.
Pada dasarnya semua nama katuranggan perkutut memiliki makna dan maksud tertentu.
BACA JUGA:Pemula Harus Tahu! Ini Dia Ciri dan Mitos yang Dimiliki Perkutut Katuranggan Tunjung Biru
Yang Lupakan pitutur atau jangan tersirat sebagai tuntunan hidup yang berkaitan dengan tuahnya.
Jadi kepercayaan akan adanya Tuah pada perkutut katuranggan harus dipahami dengan pemahaman yang mendalam dan dengan kedewasaan pikir.
Agar tidak salah kaprah dalam memahami makna dan maksudnya terkutuk.
Dalam media yang digunakan oleh para leluhur untuk menyampaikan petuah atau jangan secara tersirat.
Seperti nama perkutut itu sendiri yang merupakan singkatan dari perkoro kanggo atau perihal yang harus dianut atau diikuti.
Demikian sedikit informasi tentang mitos dan Tuah perkutut katuranggan sriwiti yang dapat disampaikan.