Sesuai filosofi dari namanya pedaringan adalah tempat beras yang biasa digunakan oleh orang Jawa pada zaman dahulu.
Untuk menyimpan beras, sedangkan kebak artinya penuh.
Jadi pedaringan Kebak bisa diartikan tempat atau wadah beras yang selalu penuh yang melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Cukup sandang dan pangan, sementara kalau tepung merupakan simbol harapan agar rezeki pemiliknya selalu nyambung tidak ada putusnya.
Karena kepercayaan akan tuahnya itulah yang menjadikan perkutut katuranggan pedaringan kebak atau kalung tepung banyak di cari oleh para penggemar perkutut katuranggan.
Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan Tuah dari burung perkutut tersebut.
Dengan harapan agar rezekinya semakin lancar dan hidupnya menjadi makmur.
Perkutut katuranggan pedaringan kebak juga memiliki makna sebagai pesan atau nasehat.
Khususnya bagi seorang lelaki atau kepala rumah tangga untuk menjaga budayanya.
Artinya seorang laki-laki atau kepala rumah tangga berkewajiban untuk keperluan keluarganya baik sandang pangan dan papan.