4 Fakta Menarik dan Unik Museum Tamam Prasasti Jakarta, Ternyata Bekas Kuburan Ratusan Orang Belanda

Jumat 10-11-2023,14:18 WIB
Reporter : Fran Kurniawan
Editor : Fran Kurniawan

LUBUKLINGGAU, PALPRES- Pada konten kali ini kita akan membahas 4 fakta menarik tentang Museum Taman Prasasti Jakarta, yang ternyata penuh dengan kuburan orang Belanda.

Apakah kamu pernah berkunjung ke Museum Taman prasasti yang ada di Jakarta?

Museum Taman Prasasti merupakan sebuah museum yang terdiri dari ratusan koleksi prasasti nisan yang tertancap di dalamnya yang beralamat di Jalan Tanah Abang 1 Jakarta Pusat.

BACA JUGA:Tak Hanya Keunikan Motif dan Coraknya, Kolektor Juga Terpikat Manfaat Mistis Batu Akik Combong, Apa Saja?

BACA JUGA:Tunjang Perekonomian Warga, Kontraktor asal Korea Bangun Bendungan di Banten, Anggarannya Berapa? 

Museum seluas 1,3 hektar ini dulunya merupakan sebuah Kompleks pemakaman khusus bagi orang asing di Batavia, yang dibuat oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1795 dan bertahan hingga tahun 1975. 

Daripada kalian makin penasaran berikut 4 fakta menarik seputar museum Taman prasasti ini yuk, seperti dilansir dari chanel you tube gridkids, JUmat, 10 November 2023. 

1. Bekas pemakaman orang asing di Batavia 

Sebelum menjadi museum seperti sekarang ini area ini dulunya merupakan Kompleks pemakaman yang dibuat oleh pemerintah Belanda khusus untuk orang asing yang tinggal di Batavia.

BACA JUGA:Berantas Penyakit Masyarakat, Operasi Ini Dilakukan Polda Sumsel

BACA JUGA:Promo Alfamart Periode 10 November 2023 Diskon LIFEBUOY BW Lemon Total Ref 825ml pakai Ovo Rp28.900 

Selain orang Belanda, terdapat juga beberapa orang berkebangsaan Inggris, Amerika dan Indonesia yang dimakamkan di sana. 

Di museum ini pengunjung bisa melihat batu nisan Hermanus Frederic Roll, pendiri Stovia atau sekolah kedokteran zaman Belanda yang menjadi cikal bakal fakultas kedokteran Universitas Indonesia. 

Ada juga batu nisan Olivia Marianne Raffles istri dari Thomas Stamford Raffles yang menjabat sebagai Gubernur Hindia Belanda periode 1811 hingga 1816. 

Selain itu di sini kamu juga bisa menemukan batu nisan Marius Hulswit, sang perancang sekaligus yang membangun gereja Katedral pada tahun 1899 hingga 1901.

Kategori :