PALEMBANG.PALPRES.COM - Laga antara Gresik United kontra Deltras Sidoarjo pada laga lanjutan Liga 2 di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Minggu 19 November 2023 berakhir dengan adanya insiden bentrok antara suporter dengan aparat keamanan.
Pertandingan kedua tim berjalan cukup sengit, tuan rumah akhirnya mengalami kekalahan 1-2 dari tamunya.
Guna membubarkan massa yang berpotensi menimbulkan kerusuhan, aparat keamanan terpaksa melepaskan tembakan gas air mata.
Dalam insiden ini tentu saja, semangat sportifitas suporter di Jawa Timur kembali diuji.
BACA JUGA:5 Negara Ini Kandidat Juara Piala Dunia U17 2023, Nomor 5 Paling Moncer di Fase Grup
Tembakan gas air mata yang dilepaskan berawal dari insiden pelemparan batu oleh oknum suporter kepada polisi.
Dari insiden tersebut, korban berjatuhan di kedua belah pihak langsung menjadi tranding topic insan sepakbola Tanah Air.
Kejadian ini dampaknya terus meluas, dan terdengar ada wacana saling menyalahkan dan saling menghakimi di ruang komentar di media sosial.
Publik sepakbola khususnya di Jawa timur dituding sepertinya tak mau belajar dari pengalaman pahit kejadian Kanjuruhan 1 Oktober 2022 yang memakan banyak korban.
BACA JUGA:Piala Dunia U17 2023: Brasil U17 Lolos ke 8 Besar, Bungkam Ekuador U17 3-1
BACA JUGA:Bikin Indonesia Bangga! Veda Ega Pratama, Pebalap Astra Honda Cetak Sejarah Juarai IATC 2023
Rombongan suporter yang tergabung di Presdium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) Jawa Timur langsung mengambil langkah cepat dengan melakukan sejumlah penggalangan dana bagi korban.
Penggalangan dana ini berbentuk donasi terbuka. Menakjubkan, dalam waktu semalam mereka berhasil mengumpulkan dana Rp73 Juta.
Tentunya dana tersebut akan disalurkan kepada korban, baik dari pihak suporter maupun teman-teman kepolisian yang menjadi korban kericuhan tersebut.