Pendapat pertama, menyebutkan bahwa sholat Jum’at pertama kali dilaksanakan di Kota Madinah dengan tanpa kehadiran Nabi Muhammad SAW, karena belum ada di Madinah kala itu.
BACA JUGA:Penerima BPNT Bisa Dapat Bansos PKH dan BLT El Nino, Cek Disini 5 Syaratnya!
BACA JUGA:Ada Dana Rp400.000 Masuk ke Rekening KPM Hari Ini, Apakah BLT El Nino Cair?
Pendapat kedua menyebutkan bahwa Sholat Jumat pertama kali dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW, bersama para sahabat, ketika dilakukannya perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah.
Sholat Jumat itu dilaksanakan di sebuah lembah di Kampung Bani Sulaim, tidak terlalu jauh dari Masjid Quba.
Junaidi Halim dalam bukunya yang berjudul “Makkah-Madinah dan Sekitarnya” menyebutkan nama lembah tersebut yakni Wadi Ranuna.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaksanaan Sholat Jumat pertama ini, sebuah masjid didirikan di lokasi itu dan diberi nama Masjid Jum’at.
BACA JUGA:KPM BPNT Bahagia, Kartu KKS Terisi Saldo Bansos Rp1 Juta, Ternyata Bantuan Ini yang Cair
BACA JUGA:Rhoma Irama Nyanyikan 20 Lagu, 'Bius' Warga Musi Banyuasin, Salah Satunya Dengan Lagu Ini
Terlepas mana yang benar terkait pelaksanaan Sholat Jumat pertama ini, terdapat persamaan pendapat, bahwa sholat Jumat tidak dilaksanakan di Makkah.
Kondisi ini terjadi, karena kaum kafir Quraisy memberikan tekanan secara gencar kepada umat Islam di Makkah pada saat itu.
Meski sudah ribuan tahun yang lalu, namun sebagai sebuah kewajiban kaum Muslimin, Sholat Jum’at tetap dilaksanakan hingga sekarang.
Sholat Jum’at yang dilaksanakan seminggu sekali ini tidak hanya dilaksanakan dalam bentuk sholat dua rakaat, tapi diawali dengan ceramah oleh khatib yang mengangkat tema berbeda-beda, namun menyeruhkan peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Dibalik Jernihnya Air Terjun Semirang, Tersimpan Cerita Mistis Pertarungan Manusia dengan Bangsa Jin
Dengan dilaksanakan setiap minggu, maka hal itu menjadi refleksi atau upaya terus mengingatkan kepada seluruh muslimin agar keimanannya tetap terjaga dan terus meningkat. *