Biasanya, ukiran kepala Dewa Kala tersebut sering diletakkan atau dipahat di ambang atas pintu, jendela hinggga relung pada candi.
BACA JUGA:9 Cara Merawat Kesehatan Mata agar Penglihatan Tetap Jernih, Alami dan Mudah Dilakukan di Rumah
BACA JUGA:Luar Biasa, L3S Kabupaten OKI Sumbang PAD Rp6,5 Miliar
Bukan hanya terdapat ukiran kepala Dewa Kala pada salah satu sisi bendungan, terdapat juga sebuah ukiran tulisan bernama Tjandilima dengan angka 1910.
Adanya ukiran atau pahatan aksara angka 1910 tersebut dapat diperkirakan bahwa bendungan Candi Limo di Mojokerto ini telah berusia lebih dari 1 abad.
Perlu diketahui, meskipun sudah berusia lebih dari satu abad, bendungan Candi Limo kini masih berdiri kokoh.
Bahkan, masih difungsikan oleh warga setempat di Mojokerto Jawa Timur.
BACA JUGA:Pantai Terindah di Pulau Bangka, Keindahan Alamnya Seperti di Bali, Yuk Dikunjungi!
Apabila berkunjung ke Dam Candi Limo di Mojokerto ini, dapat melihat betapa gagah dan menakjubkannya bendungan tersebut.
Dengan bangunannya yang masih berdiri kokoh serta debit air yang cukup deras.
Tentunya hal ini semakin membuat Bendungan Candi Limo di Mojokerto semakin terlihat gagah dan menawan. *