JAKARTA.PALPRES.COM - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan jika Indonesia saat ini memiliki potensi yang besar untuk melakukan sistem modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) secara mandiri dengan cara alih teknologi.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Dahnil Anzar Simanjuntak pada Selasa 5 Desember 2023.
Dikatakannya, untuk modernisasi alutsista secara mandiri maka semua itu akan terwujud melalui sebuah alih teknologi.
Salah satu contohnya, ketika di zaman kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Indonesia telah melakukan alih teknologi dalam cara pembelian 44 pesawat tempur Dassault Rafale dari Prancis.
BACA JUGA:Kabar Bahagia! 9 Bansos Ini Lanjut di 2024 untuk 30 Juta Penerima, Setiap KK Dapat Mulai Rp200.000
Namun bukan hanya sekadar pembelian pesawat tempur saja, tapi Menhan Prabowo Subianto juga menegaskan jika ada kesepakatan alih teknologi dimana akan memungkinkan Indonesia mengembangkan kemampuan produksi pesawat tempur sendiri di masa depan.
"Ketika kita (Indonesia) memutuskan membeli jet Dassault Rafale dari Perancis, apakah ada komitmen alih teknologi.
Oleh sebab itu, untuk belajar, maka alih teknologi itu harus terjadi," ujar Dahnil
Hal ini menjawab semua pertanyaan apakah suatu saat Indonesia bisa memproduksi pesawat tempur sendiri.
BACA JUGA:Komisi IV DPR RI Dukung Pengembangan Kawasan Bukit Sulap Jadi Destinasi Wisata Unggulan
BACA JUGA:7 Manfaat Sarapan Bubur Ayam bagi Kesehatan, Nomor 4 Baik untuk Diet
Seperti diketahui, keunggulan pesawat tempur indonesia adalah menggabungkan teknologi canggih dan kemampuan militer yang kuat.
Dan ini tentu menjadikannya sebuah kekuatan utama dalam pertahanan udara negara Indonesia.
Pesawat tempur merupakan peralatan utama di dalam sistem pertahanan Tentara Negara Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).