Saat ini, BUMN sektor alutsista di Indonesia tengah direvitalisasi agar bisa dan mampu memproduksi alutsista modern secara mandiri.
"Revitalisasi saat ini sedang berlangsung, minimal untuk kepentingan infanteri.
Dimana PT Pindad masih di sana saat ini sementara PT PAL fokus pada kapal tempur dan menuju kapal selam.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG, Selasa, 5 Desember 2023: Hanya Jakarta dan Kendari yang Berawan
BACA JUGA:Panjangnya 1.082 Meter, Inilah Bukti Kemajuan Pembangunan Era Soeharto di Kalimantan Selatan
Sedangkan PTDI, semuanya sedang direvitalisasi agar bisa memproduksi alutsista sendiri di masa depan," ujar Dahnil.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu juga mengingatkan agar modernisasi alutsista TNI harus bisa dilakukan dengan bijak.
Presiden Jokowi mengatakan jika modernisasi alutsista memang sangat diperlukan tetapi perlu memperhatikan pula kondisi APBN yang sangat terbatas.
“Belanja alutsista harus dilakukan dengan bijak, baik caranya maupun peruntukannya,” ujar Presiden Jokowi dalam Upacara Hari Ulang Tahun ke-78 TNI yang digelar di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis 5 Oktober 2023.
BACA JUGA:Jembatan Anti Gempa di Provinsi Banten, Diklaim Bisa Bertahan Hingga 50 Tahun, Benarkah?
Jokowi juga menegaskan jika modernisasi alutsista harus bisa menjadi bagian penting dari pengembangan investasi industri pertahanan negara sehingga harus dapat mendorong transfer teknologi, peningkatan sumber daya manusia, serta harus mengutamakan produk dalam negeri.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengumumkan alokasi anggaran senilai Rp39,47 triliun untuk modernisasi alutsista tahun 2024.
Anggaran ini masuk ke daftar belanja Kementerian Pertahanan.
Total alokasi belanja Kemhan berdasarkan program mencapai Rp135,44 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.*