Collaborative Governance dalam Implementasi Nilai-nilai Toleransi Menjelang Tahun Politik 2024

Kamis 07-12-2023,20:55 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

Bela negara haruslah dilakukan seksama oleh para warga negara yang mana untuk menciptakan keutuhan pertahanan negara, bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki toleransi dan tidak mudah termakan hoax oknum negeri.  

Kehadiran stakeholders yang berkolaborasi dalam membangun toleransi terutama menjelang tahun politik dan Pilpres  2024 sangat diperlukan dalam menjaga stabilitas keamanan.

Nilai-nilai yang bersumber pada sesanti Bhinneka Tunggal Ika mampu menjembatani persatuan dari keragaman membentuk Bangsa dan Negara Indonesia. kemampuan mengimplementasikan nilai toleransi dan keharmonisan di antara komponen bangsa Indonesia tentu akan meningkatkan kualitas kehidupan. 

Karena konflik yang terjadi pada implementasi toleransi dan gotong royong dalam mewujudkan keharmonisan disebabkan berawal pada kesalahpahaman, ketidakpahaman, dan komunikasi yang tidak baik di antara masyarakat.

Internalisasi nilai-nilai kebangsaan Sesanti bhinneka Tunggal Ika pada para politisi, tokoh partai politik, tokoh agama, generasi millenial terkait dengan toleransi terus dilakukan. 

Pembekalan literasi digital pada generasi milenial dalam rangka mendewasakan dalam penggunaan media sosial secara bijak dan cerdas terus dikembangkan. 

Membiasakan kegiatan implementasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika secara kelompok dan bersifat terus menerus di lingkungan keluarga, sekolah, lingkungan komunitas sosial dengan berkolaborasi dengan para stakeholders yang terkait. 

Mengoptimalkan peran tokoh lintas agama dalam mengajak umatnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan melalui implementasi nilai-nilai toleransi menjelang tahun politik dan Pilpres 2024 menjadi tugas bersama.   

Stakeholder yang terkait terus membangun kolaborasi menjelang tahun politik dan Pilpres 2024. *

 

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, M. Burhan. (2007). Penelitian kualitatif:  Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.(buku)

Denhardt, Janet V. dan Robert B. Denhardt. 2013. Pelayanan Publik Baru: Dari Manajemen Steering Ke Serving. Yogyakarta: Kreasi Wacana

Emerson, K., Nabatchi, T., (k Balogh, S. 2012. An integrative framework for collaborative governance. Journal of Public Administration Research and Theory, 22(1): 1-29.

Moleong.  L. J. 2008.  Metode  Penelitian  Kualitatif.  Bandung:  PT Remaja Rosdakarya.

Kategori :