“Jadi hanya menjelaskan bagaimana mengajarkan cara membuat game, dengan begitu siapa saja bisa bikin game,” ungkapnya.
Perlu diketahui, jika Hisa Game sudah ada sejak 2019 dan awalnya bergerak di bidang gaming, tapi lebih ke edukasi ke sekolah dan komunitas.
“Jadi sebelum Covid, kita lebih mengenalkan dan mengedukasi cara membuat game ke komunitas dan sekolah,” katanya.
Namun edukasi yang ia lakukan terpaksa berhenti karena Covid 19 melanda yang akhirnya membuat Akbar dan tim memutuskan untuk membuat produk (cetakan game) di 2021.
Jasa yang ia geluti ini memudahkan orang yang ingin membuat game maka cukup menggunakan tools dari Hisa Game.
Nyatanya, jasa ini banyak diminati oleh klien mereka yang tidak hanya dari Palembang saja.
Terbukti sudah 200 pengguna Tools Hisa Game yang ingin mengembangkan game.
Akbar juga mematok harga Tools yang ia buat masih bisa dijangkau, karena untuk satu jenis game, maka Toolsnya seharga 40-50 US Dollar.
BACA JUGA:Telkomsel Ventures Siapkan Dana Kelolaan Kedua Dukung Perkembangan Ekosistem Startup Indonesia
Meski berlabel start up, pria berkaca mata ini mengatakan setelah menjadi pemenang di ajang NexDev dengan harapan bisa membuka kolaborasi lebih luas lagi.
Seain itu, ia juga memiliki mimpi besar suatu saat nanti Hisa Game yang sudah menghasilkan banyak jenis Tools ini bisa punya satu software.
Sehingga klien yang ingin jenis game tertentu tidak perlu ribet lagi.
Akbar juga berharap langkah suksesnya di event NextDev bisa diikuti oleh peserta lainnya yang berasal dari Palembang.
BACA JUGA:Telkomsel Gelar T-Connext 2023, Dorong Pemanfaatan Teknologi dan AI di Ekosistem Inovasi Indonesia
“Karena event ini sangat bagus untuk mengembangkan startup yang baru mau jalan dan yang mau berkembang. Jadi wajib ikut dan sayang dilewatkan begitu saja,” jelasnya.