BACA JUGA:Tampil Lebih Percaya Diri! Ini 3 Jenis Dark Spot Pada Wajah dan Cara Menghilangkannya
Dilansir dari situs BPKP, pihaknya terlihat terjun ke lokasi meninjau proyek yang berada di antara Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari dan Desa Dasan Geria, Kecamatan Lingsar.
Kunjungan kerja itu ditujukan agar memastikan progres pembangunan waduk tersebut serta meninjau ulang kembali daftar PSN Triwulan III tahun 2023.
Diketahui, pengerjaan Bendungan Meniting di Lombok Barat ini dibagi menjadi dua paket pengerjaan.
Paket pertama akan menghabiskan biaya mencapai Rp875,25 miliar dan tahap kedua akan menyerap anggaran senilai Rp481,33 miliar.
BACA JUGA:Jadi 'Ladang' Rebutan Investor, Kawasan Industri Terpadu di Banten Mampu Serap Ribuan Tenaga Kerja
Jadi, total dana pengerjaan proyek bendungan ini mencapai Rp1,35 triliun.
Alokasi dana paket pertama ditujukan untuk biaya persiapan, pembangunan akses jalan masuk menuju bendungan, pembangunan bendungan utama itu sendiri dan pekerjaan penunjang lainnya.
Pihak yang mengerjakan tahap pertama ini adalah kontraktor PT Hutama Karya - PT Bahagia Bangunnusa (KSO).
Sedangkan untuk alokasi paker pengerjaan kedua meliputi pengerjaan jalan relokasi, bangunan pengelak, bangunan pelimpah dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Kamu Susah Bangun Pagi? Ini Cara Mudah Mengatasinya, Asal Punya Niat Kuat ya
Kontraktor pemegang proyek pengerjaan tahap kedua ini adalah PT Nindya Karya - PT Sac Nusantara (KSO).
Dengan nominal yang cukup fantastis, diperlukan pengawasan ekstra mengingat spesifikasi bendungan yang diharapkan mampu menampung 12 juta m3 air.
Bukan itu saja, harapannya dengan adanya infastruktur berkapasitas 150 liter per detik ini bakal memasok energi listrik sebesar 2 x 0,4 Megawatt dan tentu mampu mengaliri lawan persawahan hingga 1.559,29 hektare.
Selain itu, diharapkan impact dari Bendungan Meniting di Lombok Barat ini mampu menjadi titik tujuan wisata baru bagi masyarakat sekitar.