“Kami harap pelajar Indonesia dapat berperan aktif di berbagai sektor strategis, bukan hanya sebagai objek yang pasif,” ujarnya.
Gerakan #AyoBalasBaik, Stop Bullying
Salah satu tema yang diangkat yakni equality and inclusive berkaitan dengan maraknya kasus perundungan yang terjadi di kalangan pelajar.
BACA JUGA:5 Cara Anak Agar Terhindar Dari Tindakan Bullying, Nomor 3 Sulit Untuk Dilakukan
Perundungan sering kali terjadi ketika seseorang dianggap berbeda atau dianggap tidak setara oleh kelompok tertentu.
Berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada Februari 2023.
Tercatat kenaikan angka kasus perundungan sebanyak 1.138 dari kasus kekerasan fisik hingga psikis.
Untuk itu, FOR 12 berkolaborasi dengan Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB) dan Rumah Guru BK (RGBK) mengkampanyekan gerakan #AyoBalasBaik.
BACA JUGA:7 Tanda-tanda Kamu Mengalami Bullying di Lingkungan Keluarga, Nomor 4 Sering Terjadi
Dan Stop Bullying untuk menghentikan dan mencegah perundungan di lingkungan sekolah.
Gerakan #AyoBalasBaik, Stop Bullying diperkenalkan melalui berbagai Active Learning yang melibatkan peran aktif peserta untuk memahami lebih jauh akan kategori dan dampak dari perundungan.
Active Learning tersebut dipandu oleh Founder RGBK dan Widyaiswara Kemendikbud Ristek RI, Ana Susanti Susanti, M.Pd. CEP, CHt, anggota KGSB.
Dan Guru BK SMPN 94 Jakarta, Ninik Febriani, S.Pd Kons C.Ht, serta anggota KGSB dan Guru BK SMAN 76 Jakarta, Aulia Jaya, MPd.
Di akhir kegiatan semua peserta membuat afirmasi langkah yang akan mereka lakukan terkait memutus mata rantai perundungan di lingkungan sekolahnya.
Koordinator Program KGSB, Riki M Iskandar, menegaskan para peserta FOR 12 dapat menjadi agen perubahan di sekolah dan di daerahnya masing-masing.