Tapi apa yang terjadi?
Pamannya Abu Thalib wafat dalam keadaan bukan muslim.
Maka kebayang lah seperti apa sedihnya Rasulullah SAW pada saat itu.
BACA JUGA:Terbaru! Ini Syarat Lengkap Ajukan KUR BRI 2024 dengan Bunga Rendah, Tanpa Jaminan
BACA JUGA:Seperti Apa Doa yang Terbaik untuk Kita? Ini Kata Ustad Adiwarman Azwar Karim
Para penulis sejarah menggambarkan ini sebagai Amul Huzn, atau sebagai salah satu yang menyebabkan kenapa saat itu disebut dengan tahun kesedihan.
Karena Rasulullah SAW kehilangan Abu Tholib dalam keadaan tidak beriman.
Kesedihan yang dialami Rasulullah SAW sangat dipahami Allah SWT.
Oleh karenanya Allah SWT menurunkan satu ayat, yakni ayat 56 dari Surat Al Qashash yang merupakan ayat penghibur kepada Rasulullah SWT.
BACA JUGA:Buat Apa Libya Menghadapi Timnas Indonesia? Ternyata Ini Targetnya
BACA JUGA:Kado Tahun Baru 2024, Bansos Rp2.400.000 Segera Cair, Kamu Bisa Dapat dengan Ikuti 2 Langkah Ini
Ayat ini sekaligus ayat untuk mengingatkan Rasulullah SAW. Ayat Al-qur’an yang diturunkan Allah SWT bunyinya seperti ini”
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”.
Dari peristiwa tersebut, maka kita dapat kita garis bawahi mengenai “wilayah”nya manusia, yakni wilayah yang tidak dia bisa kuasai dan wilayah yang bisa kuasai.
Seolah-olah Allah SWT ingin menyampaikan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa mengenai pemberian hidayah kepada seseorang, bukan tanggung jawab beliau.
BACA JUGA:Selain Mahal, ini 8 Manfaat Batu Zamrud, Untuk Pemikat, Kesehatan, dan Rezeki