Selanjutnya Imam Malik berkata,” Bukankah Ini bukti dari kebenaran perkataanku, bahwa rezeki itu datang sendiri”.
Kemudian guru dan murid ini tertawa tentang argumentasi mereka masing-masing.
Dari kisah tersebut maka harus kita sama-sama pahami, bahwa pendapatnya Imam Malik ini, kadang-kadang oleh sebagian orang yang mempelajari secara kurang tepat.
BACA JUGA:Persiapan Semester Baru, Ini 10 Rekomendasi Laptop Terbaik buat Tugas Kuliah
BACA JUGA:Udah Tau Belum Kelebihan dan Kekurangan Pinjaman KUR BRI? Yuk Intip Jawabannya di Sini
Mereka mengartikannya bahwa seakan-akan kita duduk-duduk saja atau wirid-wirid saja, sholat- sholat saja, tidak perlu usaha, nanti rezeki datang sendiri.
Itu salah!.
Kalau kita perhatikan kalimat Imam Malik mengatakan, bahwa ia tidak tidak keluar dari pondoknya hari ini, tapi sebagaian waktunya untuk mengajar di pondok dan rezeki itu datang kepadanya.
Inilah yang yang dimaksud dengan perkataan imam Malik ”Lakukan saja bagianmu, kemudian serahkan semuanya yang lain pada Allah SWT”.
BACA JUGA:Dimana Tempat Healing Terbaik di Jakarta? Cek 5 Lokasi yang Bisa Dikunjungi, Penat Langsung Hilang
Beliau bekerja yaitu ngajar.
Dari bekerja itulah kemudian rezeki datang.
“Dalam ilmu kita itu namanya wasilah atau jalan untuk turunnya rezeki tersebut.
Walaupun ada sebagian orang dan sebagian rezeki, yang memang sudah dijamin oleh Allah SWT akan datang kepada kita, walaupun kita memang tidak melakukan upaya apa- apa.
BACA JUGA:Masih Bingung Membedakan Batu Akik Zamrud Asli dengan yang Palsu? Coba 11 Cara Ini