Inilah Batu Akik Paling Langka di Dunia, Pemiliknya Bisa Kaya Mendadak

Minggu 07-01-2024,20:31 WIB
Reporter : Apriansyah
Editor : Citra Utama

Batu Grandidierit pertama kali ditemukan oleh ahli geologi dan penjelajah Prancis, Alfred Grandidier, di wilayah Namalulu, Madagaskar.

Madagaskar tetap menjadi lokasi utama dimana batu Grandidierit ditemukan, meskipun penemuan juga terjadi di beberapa negara lain seperti Sri Lanka, Brasil, dan Malawi.

Batu permata ini ditemukan di sedimen kasar seperti aluvial atau di dalam pegmatit (batuan bijih dalam kualitas terbaik).

Batu Grandidierit memiliki kombinasi warna yang jarang ditemukan pada batu permata lainnya. 

Biasanya berwarna biru dengan tingkat kejernihan yang tinggi. 

Warna bisa bervariasi dari biru pucat, biru langit, hingga biru kehijauan.

Saat batu Grandidierit terpapar cahaya, warnanya dapat terlihat berkilauan dan memancarkan keindahannya dengan memantulkan cahaya yang masuk.

Batu Grandidierit umumnya digunakan dalam pembuatan perhiasan, terutama dalam bentuk cincin, kalung, gelang, atau anting-anting.

Karena kelangkaannya, batu Grandidierit biasanya dijadikan koleksi dan investasi oleh para kolektor batu permata.

Namun, karena ketahanannya yang baik terhadap goresan, batu ini juga bisa digunakan dalam perhiasan yang sering dipakai sehari-hari.

Batu Grandidierit tergolong langka, yang secara langsung mempengaruhi harganya. 

Harga batu ini dapat bervariasi tergantung pada ukuran, kualitas warna, tingkat kejernihan, dan perpaduan unsur-unsur lainnya.

Harga per karat batu Grandidierit cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan batu permata populer seperti berlian atau safir. *

 

Kategori :