Proyek ini akhirnya tetap berlanjut dengan harapan Daerah Irigasi (DI) Komering seluas 125.000 hektare bisa dimaksimalkan potensinya.
BACA JUGA:Belum Dapat Bansos PKH 2024? Penuhi 10 Syarat Ini, Pemilik e-KTP dan KK Bisa Dapat!
BACA JUGA:Incaran Penggemar Perhiasan di Seluruh Indonesia, Batu Akik Ini Punya Karakteristik Sangat Menarik
Hingga detik ini, pengairan lahan pertanian baru optimal sebagiannya, yakni 70.000 hektare.
Itu artinya, masih ada sekitar 50.000 hektare lagi yang perlu dicarikan solusinya agar maksimal manfaatnya bagi masyarakat sekitar.
Dengan dibangunnya Bendungan Tiga Dihaji, Kementerian PUPR memproyeksikan 25.000 hektare bisa menghidupkan lahan pertanian warga sekitar.
Sedangkan sisanya akan disempurnakan dengan adanya pembangunan Waduk Saka yang lokasinya ada di Kabupaten OKU Selatan Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Inilah 7 Motor Listrik Terbaik Buatan Indonesia, Kualitasnya Jangan Diragukan Lagi!
Sebagai informasi, infrastruktur bendungan ini mempunyai data tampung air hingga 129 juta meter kubik.
Menurut Kementerian PUPR menyebut rintangan dalam mengolala irigasi lahan warga pada dasarnya lantaran Sungai Komering akan mengering saat musim kemarau tiba.
Selain itu, ketika musm hujan tiba debit airnya sangat besar dan membawa kandungan lumpur hingga mengganggu saluran irigasinya.
Hal inilah yang menjadi dasar pemerintah untuk segera memprioritaskan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji walaupun tersendat perjalanan pengerjaannya.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Produk Charger HP Terbagus, Kualitas Terjamin dan Fast Charging
BACA JUGA:Selain Melindungi dari Sinar UV, 5 Sunscreen Ini Mampu Mencerahkan Kulit Kusam, Sudah BPOM
Dengan adanya infrastruktur penampung air dan pengatur debit airnya ini diharapkan distribusi pengairan di Daerah Irigasi Komering bisa berjalan lancar.