JAKARTA, PALPRES.COM – Palembang sebagai kota tertua di Indonesia, tentunya telah banyak melalui beberapa peristiwa besar.
Selain juga banyak sejarah pada proses perkembangannya.
Ini bukan sesuatu yang hanya menjadi isapan jempol belaka.
Karena bisa dibuktikan dari prasati yang ditemukan.
BACA JUGA:Kisah Arwa binti Abdul Muthalib, Juru Dakwah yang Memiliki Keberanian Luar Biasa
BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT Cair di Tanggal Ini, Cek 6 Aturan Terbaru Pencairannya Tahun 2024
Salah satunya adalah Prasasti Kedudukan Bukit yang berangka tahun 16 Juni 682.
Dikutip dari prasasti tersebut, di zaman dahulu, Sriwijaya memiliki bentuk pemerintahan yang dikenal sebagai Port-polity.
Sederhananya, sebuah kota yang mulanya adalah sebagai sebuah pusat redistribusi, dan secara perlahan-lahan mengambil alih sejumlah bentuk peningkatan kemajuan yang terkandung di dalam spektrum luas.
Dikutip dari kronik Cina Chu-Fan-Chi yang ditulis oleh Chau Ju-Kua pada abad ke 14, Sriwijaya diceritakan sebagai berikut:
BACA JUGA:Kisah Khalid Bin Walid, Palinglima Perang Islam yang Termasyhur
BACA JUGA:Gamers Bersiaplah! HP Gaming Asus ROG Phone 8 Bakal Rambah Indonesia, Harga 16 Jutaan
Negara ini berada di di Laut selatan. Serta menguasai lalu lintas perdagangan asing di Selat.
Pada saat itu, pelabuhannya menggunakan rantai besi untuk menahan bajak-bajak laut yang bermaksud jahat, dan menjajah negara tersebut.
Jika ada perahu-perahu asing datang, rantai itu diturunkan.