Legenda Cinta ‘Lautan Pasir’ Gunung Bromo dari Suku Tengger, Masyarakat Keturunan Kerajaan Majapahit

Minggu 21-01-2024,12:10 WIB
Reporter : Trisno Rusli
Editor : Trisno Rusli

Namun ia tidak suka dan Roro Anteng menetapkan syarat yaitu membuat lautan pasir sebelum ayam berkokok.

BACA JUGA:5 Tempat Wisata Alam di Tangerang yang Instagramable, Cocok untuk Liburan, Tiket Masuk Cuma Rp5 Ribu

BACA JUGA:Ada Wisata Alam Negeri di Atas Awan di Empat Lawang, Dicapai Jalan Kaki Melalui Medan Menantang

Kerja Keras Hingga Tengah Malam

Kyai Bima pun setuju dengan syarat tersebut dan dengan mudah mengerjakannya.

Dengan alat bajak, ia bekerja keras sampai di penghujung malam. Roro Anteng khawatir dan berencana menggagalkannya dengan menumbuk lesung.

Ayam pun berkokok sebagai tanda fajar pun terdengar.

BACA JUGA:7 Wisata Air Terjun di Pagaralam yang Dekat dengan Empat Lawang, Rekomendasi Bagi Para Pencinta Alam

BACA JUGA:5 Wisata Religi Terpopuler di Bangka Belitung, Ada yang Berusia Lebih dari 200 Tahun

Mengamuk di Tengah Lautan Pasir

Ayam berkokok membuat Kyai Bima sudah dianggap gagal. karena murka, ia lempar bajak hingga terbalik di lautan pasir yang sudah dibuat.

Konon bajak itu jadi Gunung Batok yang berada di sekitaran Gunung Bromo.

Kegagagalan tersebut akhirnya Roro Anteng dan Joko Seger melanjutkan hubungannya dan menikah.

BACA JUGA:5 Air Terjun Terpopuler di Bangka Belitung, Rekomendasi Wisata Libur Lebaran 2024

BACA JUGA:9 Tempat Wisata Alam yang Ada di Tangerang, Cocok Jadi Tempat Healing yang Menenangkan

Itu tadi cerita rakyat kisah awal dari lautan pasir sekitar Gunung Bromo.

Kategori :