JAKARTA, PALPRES.COM - Pembangkit Nuklir pertama di Indonesia, akan dibangun di Bangka Belitung.
Tepatnya di Pulau Gelasa yang terletak di sisi timur dari Pulau Sumatra.
Dimana, Pulau Gelasa ini telah lama menjadi bagian dari Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia.
Untuk menuju pulau ini, dapat ditempuh dari desa Batu Beriga dan melewati selat Gelasa selama tiga jam perjalanan menggunakan kapal nelayan.
BACA JUGA:Proyek Pembangkit Nuklir Pertama RI, Habiskan Rp18,8 Triliun, Ini Lokasinya
BACA JUGA:Telan Dana Rp395 Miliar, Proyek Terowongan Samarinda Dihentikan Pemprov Kalimantan Timur, Kok Bisa?
Direncanakan, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) ini akan habiskan dana sebesar US$ 900 juta atau setara dengan Rp 14 Triliun dengan kurs Rp 15.700 ini, akan mulai dilaksanakan pada November 2024 ini.
Ditargetkan mulai operasi pada 2032.
Alasan dipilihnya Bangka Belitung sebagai lokasi pembangunan proyek besar ini, karena lokasi yang aman dari potensi bahaya kegempaan, tsunami, banjir, angin puting beliung, dan memiliki potensi untuk pengembangan bahan bakar thorium.
Disamping itu, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) juga akan turut serta, dan ambil bagian dalam mengawasi pemanfaatan tenaga nuklir ini.
BACA JUGA:Inilah Proyek Jalan Tol IKN - Balikpapan, Hemat Waktu Hingga 45 Menit, Progresnya?
Dengan mengantisipasi melalui pemilihan teknologi yang aman serta menjamin keselamatan dan keamanan pekerja, masyarakat dan lingkungan.
BAPETEN hanya akan merekomendasikan pelaku usaha yang kompeten dan mampu melalui sertifikasi, membuat peraturan-peraturan dan perizinan dan secara reguler akan melakukan verifikasi perizinan dan inspeksi ke lapangan nantinya.
Peletakan batu pertama, akan ditandai dengan simbolisasi awal pengerjaan proyek dengan first cutting steel (pemotongan baja pertama).