Adapun pengembang yang ditunjuk adalah PT ThorCon Power Indonesia.
BACA JUGA:Proyeksi Serap 366.087 Pekerja, Pemerintah Setujui Proyek KEK Baru di Batam, Kapan Beroperasi?
Bob S. Effendi, selaku Chief Operating Officer ThorCon Power Indonesia mengatakan, proyek ini memakan anggaran yang lebih sedikit dibandingkan taksiran awalnya.
“Kita akan membangun investasi sendiri tanpa APBN, dan kita menjual listrik bersaing dengan batubara dan kita akan membangun pabrik,” ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, bahwa nuklir telah terbukti secara global mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selain itu, nuklir juga turut serta dalam penyediaan energi bersih.
BACA JUGA:Proyek Senilai Rp 15 Triliun di Bangka Belitung Ini Terancam Mandeg, Kok Bisa?
Dalam 50 tahun terakhir, nuklir itu telah menurunkan 55 giga ton CO2, dan menjadi yang terbesar dalam sejarah.
Diharapkan dengan adanya PLTN ini nantinya, dapat bermanfaat untuk semua masyarakat di Indonesia. Terlebih untuk masyarakat sekitar.
Sehingga, Indonesia yang saat ini mengunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai sumber energi utama.
Dimana BBM, listrik, gas 50%-70% berasal dari impor.
BACA JUGA:Terpanjang di Indonesia, Inilah Proyek Jembatan Musi V di Sumatera Selatan, Kapan Rampung?
Dapat menjadi mandiri nantinya.