Di bulan Februari 2023, total ekspor Jambi bahkan menyentuh angka US$222,68 juta.
BACA JUGA:Terpaksa Tender Ulang, Inilah Megaproyek Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Apa Penyebabnya?
Angka tersebut merupakan nilai dari hasil ekspor komoditas pertambangan yaitu migas, batubara, dan komoditas industri yaitu minyak nabati.
Kendati mengandung potensi yang cukup besar, pendapatan hasil ekspor sumber daya alam ini belum secara optimal dinikmati oleh Provinsi Jambi.
Alasannya adalah pengiriman komoditas ekspor provinsi ini, sebagian masih dilakukan dari pelabuhan luar Jambi.
Dimana jika dipersenkan, total ekspor asal Jambi yang dilakukan dari Pelabuhan Jambi adalah 60,26 persen, sedangkan yang melalui pelabuhan luar Jambi sebesar 39,74 persen.
BACA JUGA:Proyek Rusun Rp20 Miliar di Bangka Belitung Dinilai Gagal, Penghuni Pada Kabur?
BACA JUGA:Jokowi Tinjau Proyek Pembangunan Jalan Solo-Purwodadi di Sragen, Anggaran Capai Rp204 miliar
Pengiriman komoditas tersebut ke luar Provinsi Jambi tentu akan menambah biaya angkut yang besar, sehingga menjadikannya tidak efisien.
Agar dapat berjalan dengan baik dan berkontribusi untuk pendapatan daerah, kegiatan ekspor ini tentu membutuhkan infrastruktur pelabuhan yang memadai.
Memang masyarakat Jambi memiliki tiga pelabuhan lain yang dipergunakan untuk ekspor.
Seperti Pelabuhan Talang Duku, Pelabuhan Muara Sabak, dan Pelabuhan Kuala Tungkal.
BACA JUGA:Diminati Investor Asing, Inilah Proyek Kereta Tanpa Rel di Bogor, Berapa Anggarannya?
Akan tetapi, pelabuhan-pelabuhan yang disebutkan tadi tidak dapat menampung semua komoditas ekspor.