3 Kali Ganti Gubernur, Proyek Pelabuhan Rp 600 Miliar di Jambi Ini Mangkrak, Benarkah?

Kamis 25-01-2024,21:52 WIB
Reporter : Try Dina
Editor : Sulis Utomo

Di bulan Februari 2023, total ekspor Jambi bahkan menyentuh angka US$222,68 juta. 

BACA JUGA:Terpaksa Tender Ulang, Inilah Megaproyek Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Apa Penyebabnya?

BACA JUGA:Berdiri di Atas Lahan 700 Hektar, Proyek Pelabuhan Baru di Ambon Batal Dibangun, Kok Bisa? Ini Penyebabnya

Angka tersebut merupakan nilai dari hasil ekspor komoditas pertambangan yaitu migas, batubara, dan komoditas industri yaitu minyak nabati.

Kendati mengandung potensi yang cukup besar, pendapatan hasil ekspor sumber daya alam ini belum secara optimal dinikmati oleh Provinsi Jambi.

Alasannya adalah pengiriman komoditas ekspor provinsi ini, sebagian masih dilakukan dari pelabuhan luar Jambi. 

Dimana jika dipersenkan, total ekspor asal Jambi yang dilakukan dari Pelabuhan Jambi adalah 60,26 persen, sedangkan yang melalui pelabuhan luar Jambi sebesar 39,74 persen.

BACA JUGA:Proyek Rusun Rp20 Miliar di Bangka Belitung Dinilai Gagal, Penghuni Pada Kabur?

BACA JUGA:Jokowi Tinjau Proyek Pembangunan Jalan Solo-Purwodadi di Sragen, Anggaran Capai Rp204 miliar

Pengiriman komoditas tersebut ke luar Provinsi Jambi tentu akan menambah biaya angkut yang besar, sehingga menjadikannya tidak efisien. 

Agar dapat berjalan dengan baik dan berkontribusi untuk pendapatan daerah, kegiatan ekspor ini tentu membutuhkan infrastruktur pelabuhan yang memadai.

Memang masyarakat Jambi memiliki tiga pelabuhan lain yang dipergunakan untuk ekspor. 

Seperti   Pelabuhan Talang Duku, Pelabuhan Muara Sabak, dan Pelabuhan Kuala Tungkal. 

BACA JUGA:Garap Proyek Jaringan Telekomunikasi di IKN, PT Telkom Malah Catatkan Utang Rp126,72 Triliun, Kok Bisa?

BACA JUGA:Diminati Investor Asing, Inilah Proyek Kereta Tanpa Rel di Bogor, Berapa Anggarannya?

Akan tetapi, pelabuhan-pelabuhan yang disebutkan tadi tidak dapat menampung semua komoditas ekspor.

Kategori :