Lahat Dilanda Banjir, Ratusan Hektar Sawah dan Puluhan Kolam Rusak, TPHP Lahat Sigap Lakukan Ini!

Senin 29-01-2024,15:04 WIB
Reporter : Jonison
Editor : Sulis Utomo

PALEMBANG, PALPRES.COM – Hujan deras yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatera Selatan termasuk Lahat mengakibatkan musibah alam berupa banjir.

Inilah yng terjadi di beberapa Desa yang ada di Kecamatan Jarai, Pajar Bulan dan Sukamerindu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Akibat banjir yang datang, ratusan hektar areal persawahan, termasuk juga kebun dan kolam ikan rusak. 

Dari data sementara yang ada berhasil dikumpulkan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Lahat, diketahui ada 5 Ha sawah dan 1,5 Ha Kolam ikan tersapu banjir di Kecamatan Pajar Bulan, Desa Aceh.

BACA JUGA:5 Cara Menghilangkan Bau Badan Alami, Tidak Hanya Bebas Keringat Kulit Ketiak Jadi Glowing

BACA JUGA:5 Cara Menghilangkan Bau Badan Alami, Tidak Hanya Bebas Keringat Kulit Ketiak Jadi Glowing

Kemudian untuk Desa Pulau, tercatat sawah 44 Ha, kebun 25 Ha.

Di desa Sukaraja, sawah terdata 25 Ha, kebun 30 dan kolam ikan ada 10 petak sedangkan untuk Desa Benua Raja sawah yang rusak 24 Ha, kebun 2 Ha dan Kolam ada 11 petak.

Selanjutnya, di Desa Tanjung Agung, Kecamatan Sukamerindu tercatat sawah yang mengalami kerusakan mencapai 19 hektar, kebun 27 hektar dan kolam 24 petak.

"Sedangkan untuk Kecamatan Jarai, masih dalam tahap pendataan oleh petugas kita di lapangan," terang Kepala Dinas TPHP Lahat, Eti Listina SP MM didampingi Kepala Bidang (Kabid) TPH, Ahmad Firdaus SP MMA, Minggu 28 Januari 2024.

BACA JUGA:Wajib Tahu! Perbedaan Penyaluran Bansos Beras 10 Kilogram Ditahun 2024, KPM PKH dan BPNT Tak Dapat Lagi?

BACA JUGA:5 Sunscreen Terbaik yang Bantu Pudarkan Tanda Penuaan, Cocok untuk Usia 50 Tahun

Lebih lanjut Eli Listina mengatakan pihaknya telah mengambil Langkah-langkah sigap guna menangani bencana yang terjadi.

TPHP Lahat memberikan bantuan berupa benih padi beserta pupuk, agar petani dan kelompok tani (Poktan) dapat menanam kembali padi mereka.

"Kita masih wait and see, apakah petani atau Koptan yang kawasan sawahnya terdampak banjir, masih akan menanam padi atau malah diganti dengan budidaya jagung," ujarnya.

Kategori :