Terkait biaya, pembangunan proyek ini memang menggunakan dana APBN.
BACA JUGA:Mengapa Timnas Indonesia Menggunakan Lambang Garuda di Jersey dan Bukan Logo PSSI?
Sisanya menggunakan CSR dari para pengusaha tak terkecuali yang ada di tanah air.
Artinya, sebagian biaya infrastrukturnya berasal dari sumbangan beberapa tokoh pengusaha termasuk yang disebutkan sebelumnya.
Biaya yang berasal dari APBN nilainya mencapai Rp270 miliar, sedangkan dari CSR Rp350 miliar.
Adanya dukungan pihak swasta ini sangat penting mengingat pemerintah ingin membangun banyak bandara, namun terbatas pada alokasi APBN.
BACA JUGA:Siapkan 17 Juta, Bawa Pulang Skuter Retro Berdesain Futuristik Ini
Sebenarnya, Bandara Singkawang telah dibangun sejak tahun 2019 lalu dengan progresnya sekitar 95 persen.
Bandar udara ini dibangun untuk meminimalisir biaya operasi dari Pontianak menuju Singkawang maupun sebaliknya.
Hadirnya Bandara Singkawang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian wilayah setempat.
Misalnya dengan adanya perumahan atau pertokoan sehingga mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
BACA JUGA:Pakai Dana Patungan, Kalimantan Selatan Miliki Jembatan Terpanjang di Indonesia, Kalahkan Suramadu?
Pj Gubernur Kalimantan Barat Harisson berharap infrastruktur ini nantinya bisa dipenuhi oleh pesawat-pesawat ATR.