PALPRES.COM - Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di salah satu ruasnya dinilai tidak menguntungkan investor.
Ruas jalur yang dinilai Internal Rate of Return (IRR) masih rendah tersebut salah satunya adalah trase yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Jalan bebas hambatan tersebut membantang dari Bengkulu hingga menembus Lubuk Linggau dengan panjang lintasan 95,8 kilometer.
Pembangunan infrastruktur penghubung dua provinsi tersebut investasinya mencapai Rp37,61 triliun.
BACA JUGA:Jadi Incaran Para Kolektor! Koin Kuno Rp5 Tahun 1970 Harganya Selangit
BACA JUGA:Sandy Walsh: Ayo Nyobos ke TPS!, Pengalaman Perdana Jadi WNI Nyoblos di Pemilu 2024
Walaupun disadari pengerjaannya tidak begitu menguntungkan investor dan negara, namun faktor pentingnya jalur transportasi darat ini bakal tetap diperjuangkan pemerintah.
Proyek jalan tol Bengkulu - Sumatera Selatan ini diketahui tetap akan dilanjutkan pengerjaannya tahun 2024 ini.
Lantas, dari mana dana pengerjaan yang bakal digunakan untuk merealisasikan pembangunan tol tersebut?
Ketika melihat tingkat IRR yang rendah tersebut, pemerintah akhirnya mengeluarkan jurus pamungkasnya agar proyek ini tetap berjalan.
BACA JUGA:Dapat Kucuran Dana Rp57,4 Miliar, Jalur Transportasi di Banyuasin Berjalan Lancar, Panjangnya?
Akhirnya, pemerintah melakukan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) dengan besaran mencapai Rp4,8 triliun.
Progres pengerjaannya sendiri terbilang cukup gemilang, lantaran salah satu ruasnya telah berhasil diresmikan Presiden Joko Widodo pada 31 Desember 2023 lalu.
Informasi yang berhasil dihimpun, pengerjaan ruas tol ini dibagi menjadi tiga seksi.
Pertama jalan sepanjang 17,6 kilometer di wilayah tol Bengkulu.