BACA JUGA:Mengapa Yamaha Aerox 155 Digandrungi Anak Muda? Ternyata Ini Alasannya
GL Pro sakti, dan selalu jadi andalan para tukang ojek untuk menundukan medan kawasan Gunung Bromo.
Tak perlu banyak ubahan, hanya cukup dengan mengganti atau membesar diameter gear belakang saja, motor ini dengan lincahnya mampu menaklukan jalan setapak mendakidi kawasan wisata Gunung Bromo.
Bukan hanya mengangkut para wisatawan hingga ke puncak, para ojek di Bromo juga mengandalkan GL Pro untuk 'usung-usung' motor pengunjung yang mengalami kerusakan.
Pemandangan motor bawa motor, Honda GL Pro mengangkut motor rusak di kawasan Bromo, sudah merupakan hal yang lumrah terlihat.
BACA JUGA:Cek Spesifikasi Honda CBR150R Tahun 2024, Kualitas dan Tampilan Bagus, Harga Bisa Diadu
BACA JUGA:Jangan Takut Kesetrum Kalau Mobil Listrik Korsleting, Ini yang Harus Kamu Lakukan
Mereka membawanya dengan cara diikat di jok belakang pengendara.
GL Pro tidak menemui kesulitan yang berarti saat membelah lautan pasir Bromo yang dikenal licin dan sering merepotkan pengendara pemula.
Masyarakat di sekitar kawasan Bromo Tengger Semeru selalu mengandalkan GL Pro sebagai motor harian untuk mencari nafkah, dan membawa beban berat.
5. Memiliki Fitur Air Suspension Asli Seperti Bus
BACA JUGA:Produknya Makin Bar Bar, Honda Luncurkan Motor Matic Unik dan Ikonik, Apa Itu?
BACA JUGA:Toyota Recall 5 Produk Mobilnya di Indonesia, Cek Daftarnya!
Siapa bisa menyangka, Honda ternyata telah mengaplikasikan teknologi air suspension atau suspensi udara pada motornya di Indonesia, yang beredar di era 90an, yaitu Honda GL-Max dan GL-Pro.
Suspensi udara ini diklaim bekerja jauh lebih sempurna untuk meredam guncangan pada kendaraan diakibatkan tidak ratanya permukaan jalan.
Buktinya terlihat pada tabel keterangan suspensi udara dan secara fisik dapat dilihat pada ujung as sokbreker depan yang dilengkapi dengan nipel untuk pengisian udara.